Pesawat Merpati Jatuh
BlackBox Merpati akan Dikirim ke China
(KNKT akan membawa bagian dari kotak hitam atau black box pesawat MA-60 milik Merpati
Ketua KNKT, Tatang Kurniadi mengatakan, pihaknya akan mengirimkan flight data recorder (FDR/rekaman data penerbangan) ke China karena pihaknya tidak bisa membaca isi FDR tersebut.
"FDR-nya memakai bahasa China dan softwarenya juga tidak cocok dengan yang ada di Indonesia, karena yang di Indonesia softwarenya dari Amerika Serikat," kata Tatang di gedung KNKT Jakarta, Senin (9/5).
Sementara untuk bagian cockpit voice recorder (CVR/rekaman suara dalam kokpit) MA-60 tersebut buatan Amerika Serikat sehingga bisa dibaca di KNKT. Untuk CVR, jelasnya, segera dibuka di laboraturium KNKT dan dalam waktu dekat bisa dibaca. "Waktunya tergantung, apakah kondisinya masih bagus atau tidak. Air laut juga bisa merusak isi CVR," ujarnya.
Tatang menjelaskan, pengiriman FDR MA-60 Merpati yang jatuh di Kaimana tersebut akan dilakukan bersamaan denggan FDR pesawat jenis sama yang mengalami insiden serius di Bandara Eltari, Kupang pada pertengahan Februari lalu.
"Rencananya, FDR Merpati yang insiden di Eltari akan dikirim pada 11 Mei nanti. Tetapi karena ada kecelakaan di Kaimana, maka pengirimannya akan dilakukan bersamaan, mungkin agak tertunda," jelasnya.
Selain itu, jelas Tatang, pihaknya juga akan meminta software enginering data frame dari pihak pabrik MA-60 agar pihaknya bisa membaca seluruh data dalam FDR buatan Chuna tersebut.