Rabu, 1 Oktober 2025

Teror Bom

Istri Tetap Tak Percaya Echo Terkait Teroris

Padmani (36), istri Echo Ibrahim, masih terlihat shock dan tidak percaya suaminya ditangkap Densus 88

Editor: Prawira
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Ferdinand Waskita

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Padmani (36), istri Echo Ibrahim, masih terlihat shock dan tidak percaya suaminya ditangkap Densus 88  pada Sabtu (7/5/2011) malam  karena diduga terkait jaringan teroris. Echo dicokok di rumahnya di RT 06/RW 022 Kelurahan Mekarjaya, Depok saat berada di ruang tamu.

"Saya tetap tidak percaya. Suami saya memang usaha air soft gun bukan senjata api beneran. Usaha itu sudah dimulai sejak tahun 2006," kata Padmani ketika ditemui dirumahnya, Minggu (8/5/2011).

Ibu tiga anak itu, mengaku usaha suaminya dimulai setelah keluar dari bank swasta. Echo (38) kemudian beralih menjadi wiraswasta di bidang air soft gun. Namun Padmani enggan menjelaskan kenapa suaminya itu memilih usaha air soft gun.

Padmani hingga kini masih mepertanyakan surat penangkapan suaminya yang tidak ditunjukkan kepadanya. "Saya sempat tanya kepada anggota Densus 88 mana surat penangkapannya," kata Padmani yang tinggal di rumah kakaknya itu selama empat tahun.

Echo diperkirakan ditangkap Densus 88 pada pukul 19.00 WIB. Rumahnya kemudian digeledah mulai pukul 21.00-23.30 WIB. Menurut keterangan Kabag Penum Mabes Polri Kombes Pol Boy Rafli Amar, dari rumah Ibrahim  petugas menemukan 344 butir amunisi senjata AK-47 dan SS1, 8 magazen AK-47 yang sebagian terisi penuh. Ibrahim disangka melakukan penjualan amunisi berbagai jenis senpi.

Sukur (50), tetangga Ibrahim mengatakan tim Densus 88 menggunakan 5 kendaraan yang terparkir di Kantor Keluraha Mekarjaya. Tim diperkirakan berjumlah 15 anggota Densus 88 bersenjata lengkap.

Sebelumnya,  Densus Antiteror 88 Polri menangkap tiga orang yang diduga sebagai penyuplai senjata api (api) dan granat bagi kelompok pelaku bom bunuh diri di Mapolresta Cirebon, Muchammad Syarif.

Ketiga orang yang ditangkap di tempat terpisah pada Sabtu (7/5/2011) itu, yakni JH, Ferdiansyah alias Fd, E alias Baim. "Ya, (ketiganya) menyuplai senpi dan granat," ujar Kabag Penum Polri, Kombes Pol Boy Rafli Amar, Minggu (8/5/2011).

Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved