Pesawat Merpati Jatuh
Sebelum Jatuh, Pesawat Merpati Baru Terbang 615 Jam
Pesawat Merpati Airlines yang jatuh di perairan Kaimana, Papua Barat, merupakan buatan Cina dan diproduksi pada tahun 2010.
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pesawat Merpati Airlines yang jatuh di perairan Kaimana, Papua Barat, merupakan buatan Cina dan diproduksi pada tahun 2010. Bertipe MA 60 dengan serial nomor 2807, pesawat ini berkapasitas penumpang 56 orang.
"Dibuat tahun 2010, ini pesawat baru. Pesawat jumlah jam terbangnya baru 615 jam, dengan jumlah pendaratan 764 cycle," kata Dirjen Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan, Herry Bakti di Kantor Kementerian Perhubungan, Jakarta, Sabtu (7/5/2011).
Menurutnya, pesawat buatan Cina ini sudah mengantongi sertifikat internasional. Selain di Indonesia, pesawat tersebut pun digunakan Cina, Myanmar, Laos dan Filipina.
"Pesawat tersebut pun sudah memiliki serifikasi dan bisa dipertanggung jawabkan keamanannya," katanya.
Dia menjelaskan, Merpati memiliki tiga belas pesawat berjenis MA-60. Pesawat ini tersebar di berbagai wilayah Indonesia. Pesawat ini ada dua di Medan, dua di Makassar, dua di Bali, dua di NTT, tiga di Surabaya, satu di Ambon, dan satu di Papua.
"Di Indonesia pesawat tersebut ada 13, dan akan bertambah menjadi 15 pesawat dan memang dioperasikan Merpati," imbuhnya.
Untuk diketahui, pesawat jenis MA 60 milik Merpati Nusantara Airlines jatuh di perairan Kaimana tidak jauh dari Bandar Udara Kaimana, Papua Barat. Diperkirakan 21 penumpang dan enam awaknya meninggal dalam peristiwa tersebut. Lokasi jatuhnya pesawat tersebut berjarak sekitar 500 meter dari sisi runway Bandar Udara Kaimana. Pesawat tersebut jatuh sekitar pukul 14.05 WIT di laut karena cuaca buruk.