Sidang Baasyir
Baasyir Mengaku Tidak Terlibat Pelatihan Militer
Terdakwa kasus terorisme Abu Bakar Baasyir menyatakan dirinya tidak terlibat dengan pelatihan militer di pegunungan Jalin Jantho, Aceh Besar.
"Kalau soal Aceh, saya setuju, karena soal senjata kita belum mampu. Saya kan sudah ada i'dad tapi baru latihan fisik," kata Abu Bakar Baasyir di persidangan di Pengadilan Negeri (PN) Jakarta Selatan, Jakarta (25/4/2011).
Tetapi, kata Baasyir, Ubaid tetap ngotot dengan menggunakan pelatihan senjata. Akhirnya, Baasyir mempersilahkan Ubaid karena ada dalil dalam Islam. Baasyir kemudian mengeluarkan Ubaid bersama Abu Tholut dari Jamaah Anshorut Tauhid (JAT) karena berbeda pendapat.
Amir Jamaah Anshorut Tauhid (JAT) itu juga mengaku tidak setuju adanya penggunaan senjata karena dilarang oleh negara. Sehingga bila ingin tetap menjalankan pelatihan militer harus melapor kepada pihak berwajib.
"Kalau mau pakai senjata, ya lapor polisi dan terangkan kalau ini perintah agama." ujarnya.
Baasyir menjelaskan bila pelatihan militer dengan menggunakan senjata tetap dilakukan maka mereka harus siap mepertanggungjawabkan perbuatannya. Bila ada serangan dari pihak tertentu, harus siap dihadapi.
"Harus siap mati, jangan malah lari, ini menunjukkan kalau mereka belum mampu," imbuhnya.
Terkait dengan pemutaran video pelatihan militer Aceh, Baasyir mengatakan tayangan itu diperlihatkan di Markas JAT Jakarta untuk mempengaruhi dan menyakinkan dirinya ikut bergabung.
"Maksudnya Ubaid, idad seperti itu tapi kita tidak mampu. Makanya saya ngga mau," tukas Baasyir.