Sidang Baasyir
Saksi Ahli Anggap Idad Bermanfaat Bagi Indonesia
Saksi ahli agama, KH Mudzakir menjelaskan I'dad atau persiapan militer bermanfaat bagi Indonesia

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Saksi ahli agama, KH Mudzakir menjelaskan I'dad atau persiapan militer bermanfaat bagi Indonesia. Dirinya juga mengatakan Indonesia pernah terjadi pelaksanaan I'dad yang bermanfaat saat Abdurrahman Wahid atau Gus Dur terpilih menjadi Presiden.
"Secara khusus saya saksikan, pernah terjadi Rabu 23 Oktober 2009 persisnya saat Gus Dur terpilih jadi presiden dan di Kota Solok terjadi kerusuhan," kata Mudzakir di Pengadilan Negeri (PN) Jakarta Selatan, Jakarta, Senin (18/4/2011).
Mudzakir menceritakan saat itu Kota Solok, Sumatera Barat terjadi pembakaran dan kerusakan gedung balai kota, bank swasta dan rumah penduduk.
"Sementara tentara dan polisi tidak berbuat apa-apa, tidak berani sehingga berlangsung sampai pagi," ujarnya.
Dirinya menceritakan saat pagi harinya, beberapa pemuda Islam berkeliling membawa senjata tajam untuk mengejar para perusuh. Kerusuhan di Kota Solok itupun kemudian reda.
"Kejadian itu tentu tidak akan bisa kalau mereka tidak berlatih, karena ada I'dad dimanfaatkan. Kalau kita mau kembali ke saja," imbuhnya.
Mudzakir juga menjelaskan persiapan melakukan Jihad Fisabillilah yakni dengan senjata kemudian perlengkapan. Orang yang berjihad harus berlatih diri menunggang kuda serta senjata. "Kalau ada senjata orang tidak terampil maka tidak ada artinya I'dad itu. Kewajibannya wajib dari segi dalil, wajib dari segi logika," ujarnya.