Minggu, 5 Oktober 2025

Sidang Baasyir

Mantan Kapolsek Jantho Tidak Percaya Ada Pelatihan Militer

Mantan Kaposek Jantho, Yasir menyebutkan awalnya dirinya tidak mempercayai laporan camat Jantho, Bahrun yang menginformasikan adanya

Editor: Johnson Simanjuntak
zoom-inlihat foto Mantan Kapolsek Jantho Tidak Percaya Ada Pelatihan Militer
TRIBUNNEWS.COM/DANY PERMANA
Amir Jamaah Anshorut Tauhid (JAT) Abu Bakar Baasyir akhirnya mengukuti jalannnya sidang setelah enam saksi yang dihadirkan Baasyir Walk Out di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan. Kamis (24/03/2011) Baasyir yang merupakan terdakwa dalam tindak pidana terorisme akan menjalani sidang yang dipimpin oleh Ketua Majelis Hakim Herry Swantoro.
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Mantan Kaposek Jantho, Yasir menyebutkan awalnya dirinya tidak mempercayai laporan camat Jantho, Bahrun yang menginformasikan adanya sekelompok orang yang sedang latihan di pegunungan.

"Saya pesimis menanggapinya, karena kecil kemungkinannya,  Karena Aceh baru selesai konflik, konflik itu orang GAM, jadi saya nyatakan itu hanya isu-isu saja," imbuh Yasir saat memberikan kesaksian di Pengadilan Negeri (PN) Jakarta Selatan, Jakarta, Kamis (31/3/2011).

Namun, pada 21 Februari 2010, dirinya mendapat pesan singkat dari Kasat Intel Polres Aceh Besar, AKP Apriyadi untuk naik ke gunung guna mencari seklompok orang bersenjata.

Mereka kemudian menaiki gunung pada tanggl 22 Februari 2010. Saat mendaki gunung, tim bertemu dua orang berboncengan sepeda motor lalu diperiksalah kedua orang itu. Tetapi dilepaskan karena tidak ada unsur mencurigakan.

Namun Yasir masih kurang percaya sehingga menyuruh anak buahnya mengejar dua orang tersebut. Ternyata mereka adalah Yudi dan Sapta. Sapta pernah mengikuti pelatihan militer di Filipina dan Timur Tengah. Sementara ada dua orang lain yang lari ke daerah gunung.

Yasir yang kini bertugas di Polda Aceh kemudian menceritakan bahwa dirinya sempat bertemu anggota pelatihan militer. Lalu dirinya menyembunyikan identitas dengan mengaku sebagai pemburu rusa dan anggota lainnya ingin menangkap ikan.

"Coba lihat identitas, saya keluarin, KTP-nya mana, saya keluarin KTP. Dalam KTP saya anggota Polri, saya bilang biasa kalau lagi sepi memburu," katanya.

Yasir kemudian dilepaskan oleh kelompok mereka tetapi kartunya diambil. Yasir kemudian kembali ke Polsek Jantho dan bertemu Kasat Intel. Dirinya mengetahui bahwa dua orang itu adalah teroris setelah melakukan pemeriksaan. Yasir juga menceritakan sekitar 25 orang yang mengikuti pelatihan itu dengan senjata laras panjang.

Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved