Korupsi Damkar
Oentarto: KPK Lebih Pintar dari Hari Sabarno
Mantan Direktur Jenderal Otonomi Daerah Kementerian Dalam Negeri, Oentarto Sindung Mawardi yang sempat meringkuk

Oentarto mengaku kaget, saat Tribunnews menanyakan soal penahanan mantan atasannya itu. Dia mengaku baru tahu dari Tribun.
"Benar ditahan? Iya, ini saya baru tahu. Hari ini saya tidak tonton TV," kata Oentarto saat dihubungi, Jumat (25/3/2011) malam.
Awalnya, Oentarto mengaku kikuk saat ditanya pendapatnya atas penahanan Sabarno.
Tapi, bagi pria 68 tahun ini, penahanan Sabarno menunjukan bahwa KPK lebih pintar dibanding Sabarno. Sebab, sejak lama Oentarto mengaku kecewa karena Sabarno sebagai pemberi perintah radiogram pengadaan mobil damkar, tak juga dijerat hukum oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), lembaga yang telah memenjarakanya tiga tahun.
"Saya kikuk juga kalau ditanya ini. Bagaimana pun dia orang baik, orang pintar dan orang lihai. Lihai, karena ibaratnya pendekar pencak silat, dia punya banyak jurus untuk mengenai lawan dan untuk menghindari dari serangan lawan. Tapi, semua kepala daerah yang sudah jadi korban (dipenjara) yang jadi korban tidak rela. Berarti KPK bukan lembaga sembarangan, KPK lembaga yang lebih pintar," papar Oentarto.
Oentarto yang kini sibuk untuk memulihkan kondisi tubuhnya pasca-sakit dalam, meminta KPK tetap memproses Sabarno hingga pengadilan memvonisnya.
Hari Sabarno kini mendekam di Rutan Cipinang, Jakarta Selatan. Sabarno menjadi tersangka terakhir terkait kasus korupsi pengadaan mobil pemadam kebakaran di berbagai daerah.
Sabarno diduga memerintahkan Oentarto untuk menerbitkan radiogram kepada kepala daerah untuk membeli mobil damkar sesuai isi radiogram yang telah ditentukan merk dan spesifikasinya.