Sidang Baasyir
Abu Thalut: Saya Tak Ajarkan Perakitan Bom di Indonesia
Kendati memiliki kemampuan mumpuni dalam engineering persenjataan dan perakitan bom low explosive, Abu Thalut tak pernah

"Di Indonesia saya belum pernah mengajarkan soal itu. Bahkan sampai sekarang," ujar Thalut ditanya ketua majelis hakim Herri Swantoro apakah kemampuannya meracik bom pernah ditularkan selama berada di Indonesia, di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Senin (21/3/2011).
Menurut Thalut, ketika diamanahi Amir Jamaah Anshar Tauhid Ustad Abu Bakar Baasyir memegang pimpinan pelatihan militer Aceh, dirinya tak memberi pelatihan spesifik. Ia mengaku hanya dimintai memimpin pelatihan karena pengalamannya berlatih dan melatih mujahidin di Afghanistan dan Filipina.
Karir Thalut dimulai ketika dirinya sowan ke almarhum Abdullah Sungkar di Malaysia. Tak disangka, Abdullah Sungkar justru menyuruhnya berangkat ke Afghanistan medio tahun 80 an. Ia bukan orang Indonesia satu-satunya saat itu. Karena selain dia, ada 50 orang Indonesia yang juga turut bergabung di kamp Mujahidin.
Bersama para mujahidin Afghanistan, Thalut belajar dan menimba ilmu taktik kemiliteran. Menurutnya ada empat mata pelajaran yang diemban siapapun yang bergabung dengan mujahidin Afhganistan itu. Ketika hendak pulang ke Indonesia, Thalut pindah ke Filipina. Di sini, ia memastikan telah menularkan ilmu perakitan bom.