Teror Bom Buku
Oknum Mantan TNI Diduga Terlibat
Pengamat Politik dan Teror, Hermawan Sulistyo menduga ada mantan anggota TNI yang terlibat dalam teror bom buku dan banyak aksi

"Biasanya dalam beberapa kasus ada oknum TNI, yang sudah desiden (mantan) tak disukai mainstreamnya tapi dia tidak tentara," ujar Hermawan saat ditemui di Warung Daun, Jakarta, Sabtu (19/3/2011).
Menurut Hermawan, biasanya mereka membantu seperti hal dana, simpati hingga pelatihan. Dasarnya, lanjut Hermawan seperti adanya hubungan afiliasi politik dan keyakinan serta kepentingan lain seperti pertemanan.
"Atas dasar keyakinan dan kepentingan lain afiliasi politik dan pertemanan dia membantu bantu dana memberi simpati dan pelatihan dan setahu saya umumnya sudah tidak(aktif sebagai TNI)," jelasnya.
Lebih jauh Hermawan menjelaskan bahwa kasus serupa pernah muncul saat era kepemimpinan preside KH Abdurahman Wahid, dimana saat itu Gus Dur sebut-sebut RK (mantan anggota TNI) terlibat.
Ia juga mengatakan tidak hanya mantan TNI saja yang berbuat sedemikian rupa, anggota kepolisian juga ada yang berbuat seperti itu.
"Misalnya dulu ramai-ramai kasus Ambon di Era Gus Dur sebut ada RK, tapi itu kan tidak mewakili mainstream TNI mungkin ada satu dua, polisi juga ada," jelasnya.
Ironisnya, Hermawan melihat, para perwira militer yang masih aktif sebagai TNI tidak berani melakukan penolakan atas apa yang dilakukan para mantan anggota TNI tersebut. Mereka dianggap Hermawan pengecut dan penakut.
"Saya tidak melihat satupun perwira militer punya kapasitas, kemampuan dan keberanian untuk itu,penakut semua pengecut," tandasnya.