Teror Bom Buku
Polisi Selidiki Isi Surat Paket Bom untuk Dhani
ihak kepolisian saat ini sedang menyelidiki isi surat yang ada di dalam paket bom buku yang di tujukan untuk personil group band Dewa Ahmad Dhani.
Penulis:
Adi Suhendi
Editor:
Johnson Simanjuntak
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pihak kepolisian saat ini sedang menyelidiki
isi surat yang ada di dalam paket bom buku yang di tujukan untuk
personil group band Dewa Ahmad Dhani.
Menurut Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Metro Jaya, Komisaris Besar Polisi Baharudin Djafar menjelaskan kepada wartawan bahwa paket bom tersebut diterima pada pukul 13.00 WIB, Selasa (15/3/2011).
Lanjutnya, dalam paket bom tersebut ada suratnya dan saat ini surat tersebut sedang diselidiki pihak kepolisian. "Kita masih belum tahu isi suratnya, sekarang sedang ditelaah penyidik," kata Baharudin di Mapolda Metro Jaya, Kamis (17/3/2011).
Paket tersebut sempat disimpan di lantai dua Studio Republik Cinta Manajemen (RCM) selama dua hari tanpa diotak-atik sedikit pun, karena ada kecurigaan terhadap paket tersebut seperti paket bom buku yang saat ini diberitakan banyak media, akhirnya paket tersebut dilaporkan ke polisi.
"Paket tersebut doilaporkan ke Polsek dan langsung dihubungkan ke Kapolres Jakarta Selatan, dan gegana lalu didisposal (diledakkan)," kata Baharudin.
Menurut Baharudin saat ini dua orang penerima paket tersebut sedang dimintai keterangan oleh polisi. "Penerimanya sudah dimintai keterangan," imbuhnya.
Paket bom yang ditujukan untuk Dhani dikirim atas nama Alamsyah Muchtar SOS dan judulnya pun berbeda seperti yang diterima Ulil Abshar, BNN, dan Yapto Soerjosumarno. "Hanya asal pengirimnya saja yang sama dari Bogor," ungkapnya.
Menurut Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Metro Jaya, Komisaris Besar Polisi Baharudin Djafar menjelaskan kepada wartawan bahwa paket bom tersebut diterima pada pukul 13.00 WIB, Selasa (15/3/2011).
Lanjutnya, dalam paket bom tersebut ada suratnya dan saat ini surat tersebut sedang diselidiki pihak kepolisian. "Kita masih belum tahu isi suratnya, sekarang sedang ditelaah penyidik," kata Baharudin di Mapolda Metro Jaya, Kamis (17/3/2011).
Paket tersebut sempat disimpan di lantai dua Studio Republik Cinta Manajemen (RCM) selama dua hari tanpa diotak-atik sedikit pun, karena ada kecurigaan terhadap paket tersebut seperti paket bom buku yang saat ini diberitakan banyak media, akhirnya paket tersebut dilaporkan ke polisi.
"Paket tersebut doilaporkan ke Polsek dan langsung dihubungkan ke Kapolres Jakarta Selatan, dan gegana lalu didisposal (diledakkan)," kata Baharudin.
Menurut Baharudin saat ini dua orang penerima paket tersebut sedang dimintai keterangan oleh polisi. "Penerimanya sudah dimintai keterangan," imbuhnya.
Paket bom yang ditujukan untuk Dhani dikirim atas nama Alamsyah Muchtar SOS dan judulnya pun berbeda seperti yang diterima Ulil Abshar, BNN, dan Yapto Soerjosumarno. "Hanya asal pengirimnya saja yang sama dari Bogor," ungkapnya.