Teror Bom Buku
Kemenhan Masih Belum Mau Turun Tangan
Kementerian Pertahanan, yang membawahi Tentara Nasional Indonesia (TNI), menyatakan belum mau menangani merebaknya teror bom buku,
Menurut Menteri Pertahanan, Purnomo Yusgiantoro, pihak tentara akan
turun tangan, apabila tindak teror tersebut, sudah mulai mengancam
kedaulatan negara Indonesia.
"Jika sudah mengganggu kedaulatan negara. Pasti kita turun," tegas
Purnomo kepada wartawan, di kantornya, Kamis (17/3/2011), siang.
Menurutnya tugas penuntasan kasus teror bom buku, menurut Purnomo milik aparat keamanan, yaitu kepolisian, dan kejaksaan.
"Kalau ke publik itu tugas mereka. Sudah punya tupoksi masing-masing," katanya.
Namun bila diminta, pihaknya akan segera turun tangan.
"Kalau perlu bantuan kita turun. Tapi pergerakan pasukan ini ada aturannya," ucapnya.
Seperti diberitakan sebelumnya, setidaknya sudah empat orang, menerima bom buku, selama beberapa hari belakangan ini.
Mereka adalah, petinggi Partai Demokrat (PD), Ulil Abshar Abdalla,
Kalahar BNN, Goris Mere, petinggi Ormas Pemuda Pancasila, Japto, dan
pemusik Achmad Dani.
Setidaknya sudah satu orang menjadi korban luka dalam insinden teror bom
buku, yaitu Kanit Reskrim Polres Jakarta Timur, Kompol Dody Rahman.
Tangan kirinya harus diamputasi, ketika coba untuk menonaktifkan bom yang dialamatkan kepada Ulil Abshar Abdalla.
Polisi saat ini, masih menangani kasus ini, dan belum menetapkan seorang pun menjadi tersangka.