Teror Bom Buku
Densus 88 Turun Tangan Buru Pelaku Teror Bom Buku
Satuan Densus Antiteror 88 Polri telah turun tungan mengusut rangkaian aksi terorisme berupa bom buku di Jakarta

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Satuan Densus Antiteror 88 Polri telah turun tungan mengusut rangkaian aksi terorisme berupa bom buku di Jakarta yang terjadi pada Selasa (15/3/2011).
Tugas perburuan pelaku teror kali ini, Densus juga dibantu anggota Mabes Polri dan Polda Metro Jaya. "Sekarang ditangani oleh ahlinya, oleh Densus 88 Antiteror," ujar Kabareskrim Polri, Komjen Pol Ito Sumardi di Mabes Polri, Jakarta, Rabu (16/3/2011).
Karena masih diselidiki, sementara Ito belum bisa menyimpulkan apakah tiga bom buku yang mempunyai kemiripan modus eksekusinya itu adalah satu rangkaian dan saling terkait.
Yang jelas, Ito meminta masyarakat tidak panik, tetap waspada, serta segera melapor ke kepolisian terdekat jika mendapati kiriman paket atau barang jenis lainnya yang mencurigakan.
Pada hari Selasa (15/3/2011), masyarakat dikagetkan dengan temuan tiga bom buku yang dikirimkan melalui jasa kiriman paket.
Bom buku di Kantor Berita KBR 68H ditujukan kepada tokoh Jaringan Islam Liberal (JIL) yang kini menjadi politisi Partai Demokrat, Ulil Abshar Abdalla. Bom buku di Kantor BNN ditujukan ke mantan Kepala Densus 88 yang kini bertugas sebagai Kepala BNN, Komjen Gories Mere dan kediaman Ketua Pemuda Pancasila Japto S Soerjosoemarno.
Dari tiga bom buku, hanya bom buku di kantor KBR 68H yang meledak dan melukai polisi dan warga. Ledakan itu pun diakui Mabes Polri sebagai kesalahan atau kecerobohan anggotanya.