Teror Bom Buku
Apa Salah Yapto Hingga Dikirimi Juga Bom Buku?
Tiga paket bom dalam buku dikirim ketiga alamat berbeda di Jakarta, Selasa (15/3/2011). Paket pertama dialamatkan ke Komunitas Utan Kayu
Pengirim ketiga paket bom tersebut sama, yakni Drs Sulaiman Azhar LC, Jl Bahagua Gg Panser No 29, Ciomas, Bogor. Polisi telah mengecek alamat tersebut namun rumah kosong sejak 6 bulan lalu.
Penghuni terakhirnya juga bernama Sulaiman. Pun demikian data tersebut tak membuat polisi yakin kalau pengirim mencantumkan alamat jelas.
Bom di kantor BNN dan Utan Kayu dikirim oleh kurir laki-laki pada jam sama, yakni 10.00 WIB, Selasa (15/3/2011). Pengiriman di rumah Yapto belum dipastikan karena masih diselidiki.
Hanya Bom di Utan Kayu yang menyebabkan jatuh korban lima orang terluka. Paling parah yakni Kasat Reskrim Polres Jakarta Timur Kompol Dodi Rahmawan. Separuh tangannya putus sehingga harus diamputasi.
Beruntung bom untuk Yapto dan Gories Mere belum meledak. Bom di BNN diledakkan dan di rumah Yapto dipereteli rangkaiannya.
Mengenai motif pengiriman bom, Polda Metro Jaya masih berusaha mengungkapnya.
"Kita sedang mencari motif pengiriman tiga bom ini," jelas Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Baharudin Jafar kepada Tribunnews.com, Rabu (16/3/2011) dini hari.
Berkaca dari jejak Ulil, dia adalah pendiri JIL yang mewacanakan Islam moderat dan menolerir terhadap agama atau keyakinan lain. Namun sekitar tahun 2002, Forum Umat Islam menyebut darah Ulil halal untuk dibunuh karena dianggap berhaluan liberalisme dalam beragama.
Ulil yang kini menjadi Ketua DPP Partai Demokrat belakangan juga bersuara keras soal Ahmadiyah. Bahkan Ulil menyebut Menteri Agama Suryadharma Ali layak diganti karena malah memprovokasi masyarakat untuk memusuhi Ahmadiyah.
Sedangkan Gories Mere, dia adalah pentolan Densus 88. Dialah yang merintis Densus 88 dan menjadi Komandan Densus 88 pertama kali. Di bawah komando Gories, Densus sukses menangkap teroris dan menyeretnya ke pengadilan. Antara lain trio bomber, Amrozi, Imam Samudera, dan Mukhlas. Ketiganya sudah dieksekusi tahun 2008.
Meski jabatannya tak berkaitan dengan pemberantasan teroris lagi, Gories masih disegani di Densus 88. Saat penggerebekan teroris di berbagai daerah, Gories terlihat hadir.
Dari ketiga target penerima bom, hanya Yapto yang sepertinya jauh dari kesan target kelompok teroris atau fundamentalis. Hanya saja Pemuda Pancasila saat sidang kasus video mesum Ariel Peterpan, pernah bersitegang dengan kelompok yang mengatasnamakan agama.
Pemuda Pancasila di Bandung terkesan membela Ariel. Sedangkan kelompok mengatasnamakan agama minta Ariel divonis seberat-beratnya. Apakah karena Ariel maka Yapto dikirimi bom? Kita tunggu penyidikan polisi.