Sabtu, 4 Oktober 2025

Penganiayaan TKI

Kasus Serupa Winfaidah Terus Berulang

Komisi Nasional Anti kekerasan terhadap perempuan (Komnas Perempuan) menilai, kasus yang menimpa Tenaga Kerja Wanita (TKW) asal Lampung

Penulis: Alie Usman
Editor: Prawira
Laporan wartawan Tribunnews.com, Alie Usman

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Komisi Nasional Anti kekerasan terhadap perempuan (Komnas Perempuan) menilai, kasus yang menimpa Tenaga Kerja Wanita (TKW) asal Lampung, Winfaidah, merupakan puncak gunung es kasus kekerasan berlapis yang dialami wanita Indonesia yang menjadi buruh migran di Malaysia. Sebelumnya Komnas mencatat empat perempuan dari ratusan pekerja Indonesia yang juga menghadapi ancaman hukuman serupa.

Yuniyanti Chuzaifah, Ketua Komnas Perempuan mengatakan, persoalan seperti ini tidak lain merupakan persoalan minimnya perlindungan tenaga kerja Indonesia sejak proses perekrutan, penempatan, hingga kembali ke tanah air.

"Kasus Winfaidah ini memang puncak gunung es dari ratusan kasus lainnya yang menimpa perempuan kita di sana. Winfaidah dapat perhatian lebih lantaran terungkap ke permukaan. Sementara yang silence dan cenderung ditutupi malah lebih banyak lagi," ujar Yuniyanti dalam jumpa pers di kantor Komnas Perempuan, Jalan Latuharhari, Jakarta. Jumat (24/9/2010).

Komnas mengakui, selain persoalan pelanggaran berlapis dan kekerasan yang dilakukan terhadap perempuan, pihaknya juga mencatat berbagai persoalan pelanggarah Hak Asasi Manusia (HAM) yang dialami pekerja perempuan Indonesia yang berada di Malaysia, termasuk juga para pekerja yang tanpa dokumen keimigrasian yang jelas lantaran melarikan diri dari para majikan yang menyandera dokumen mereka.

"Pemerintah perlu memenuhi tanggungjawabnya untuk menyediakan perlindungan bagi warga negara dan mengatur migrasi yang aman. WNI yang nekat merantau ke Malaysia maupun negara lainnya hanya mengikuti jeritan perut mereka mencari penghidupan yang layak. Itu hak mereka secara asasi demi memenuhi hajat hidupnya. Tugas pemerintah dalam hal ini seharusnya memberikan proteksi terhadap keberadaan mereka," ujar Yuniyanti.

Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved