Muktamar Muhammadiyah
Pelajar Muhammadiyah Siap Kritisi Pemerintah
Ketua Umum Ikatan Pelajar Muhammadiyah (IPM), Slamet Nur Achmad Effendi, juga menegaskan selalu siap turun ke jalan
Kedua pimpinan di Muhammadiyah yang baru terpilih itu berpandangan sama, ini semata-mata demi menegakkan 'Amar Ma'ruf Nahi Munkar'.
"Itu akan kami tetap lakukan. Sikap proporsional, kalau kebijakan tidak berihak kepada pelajar, kami akan kritisi terus. Sikap kritis kami, turun ke jalan tetap kami lakukan," kata Slamet di Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY), Yogyakarta, Kamis (8/7/2010).
Ia menjelaskan, bahwa selain turun ke jalan, bentuk kritik juga akan diberikan pemerintah ide dan solusi. "Kami juga ingin membangun karakter bangsa dengan memberikan solusi atas berbagai masalah yang ada dan muncul nanti," jelasnya.
Slamet Nur Achmad Effendi terpilih memimpim IPM lima tahun ke depan, setelah melalui dua kali tahap pemilihan.
Dari hasil penghitungan suara,
posisi Slamet unggul di atas Faliq Mubarok.
Slamet disahkan
sebagai ketua umum PP IPM periode Muktamar ke 17 bersama 9 formatur
terpilih.
Komposisi Formatur periode Muktamar IPM ke 17 adalah, Infa Wilindaya (PP IPM), Dzulfikar Ahmad Tawalla (Sulsel), Nasrullah (Sulsel), AR Syahputra Batubara (PP IPM), Shedek Rahman Bahta (PP IPM), Danik Eka R (Jatim), Dede Dwi Kurniasih (PP IPM), dan Agus Suroyo (PP IPM).
Sebelumnya penghitungan Formatur IPM telah dihitung ulang setelah ada selisih dalam penghitungan awal, dalam penghitungan ulang menurut Ridho tidak terdapat selisih yang cukup signifikan, sehingga dapat diterima semua pihak dan dapat ditetapkan dalam keputusan induk Muktamar.