Rekening Gendut Perwira Polri
Polri Beli Majalah Tempo Karena Malu
Mabes Polri mengaku ada beberapa anggotanya yang membeli Majalah Tempo edisi "Rekening Gendut Perwira Polisi" terbitan Senin lalu
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA--Mabes Polri mengaku ada beberapa anggotanya yang membeli Majalah Tempo edisi "Rekening Gendut Perwira Polisi" terbitan Senin lalu. Beberapa anggota Polri tersebut membeli majalah tersebut karena malu.
"Reaksinya yang punya uang, dia beli majalah itu, malu dia digantung-gantung. Nggak ada yang disebut borong. Ada uang Rp 200 ribu dia beli lima. Jadi, nggak ada istilah borong. Buat apa kita borong. Borong sekarang Rp 100 ribu besok dicetak lagi Rp 100 ribu. Yang untung itu redaksi," kata Kadiv Humas Polri, Irjen Pol Edward Aritonang di Mabes Polri, Jakarta, Rabu (30/6).
Menurutnya, anggota Polri yang membeli majalah itu pun jumlahnya tak banyak. Oleh karenanya jenderal bintang dua itu menyebut "hilangnya" majalah tersebut bukan karena aksi anggota Polri. "Saya rasa lebih kepada strategi pemasaran. Orang-orang yang pedagang kaki lima. Itu saya ajak wartawan ngecek, dapat, tapi harganya Rp 100 ribu. Setelah tawar menawar dapat Rp 50 ribu," paparnya.
Sebelumya, Majalah Tempo Edisi "Rekening Gendut Perwira Polisi" menuliskan enam rekening jenderal Polri yang dinilai mencurigakan. Selain enam jenderal terdapat dua rekening perwira menengah Polri berpangkat Kombes. Namun dalam cover depan, Tempo memuat gambar Polisi menggiring tiga babi berwarna pink. Selain itu di cover dalam Tempo juga memuat gambar seorang polisi yang memberi makan beberapa babi dengan uang. Babi-babi itu sendiri berada dalam kandang yang terbuat
dari lintangan garis polisi (Police Line).