Mafia Pajak
Polri Diminta Segera Usut Perusahaan Aburizal Bakrie
Ketua Komisi III DPR, Benny K Harman menilai Polri terlalu berhati-hati dalam menyidik pihak-pihak yang terkait dengan dugaan mafia pajak Gayus Tambunan. Polri seakan takut salah melangkah menyidik pihak-pihak perusahaan penyuplai dana ke Gayus.
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Ketua Komisi III DPR, Benny K Harman menilai Polri terlalu berhati-hati dalam menyidik pihak-pihak yang terkait dengan dugaan
mafia pajak Gayus Tambunan. Polri seakan takut salah melangkah menyidik pihak-pihak perusahaan penyuplai dana ke Gayus.
"Menurut saya kesannya kehati-hatian. Takut kalau buktinya tidak tercukupi. Kalau hanya keterangan Gayus, tidak ada bukti lain ya bagaimana," katanya seusai acara sarasehan purnawirawan Polri, di Gedung Graha Purna Wira, Jakarta, Selasa (15/6/2010).
Benny pun meminta Polri segera secepatnya mengusut keterlibatan pihak-pihak penyuplai dana ke Gayus dalam dugaan tindak pidana korupsi dan mafia pajak yang dilakukan Gayus. Apalagi Polri baru saja menemukan fakta baru bahwa Gayus memiliki uang sebesar Rp 74 Miliar yang disimpannya di sebuah safety box di bank Mandiri.
"Kalau bisa Mabes Polri sesegera mungkin memeriksa perusahaan-perusahaan yang diinformasikan Gayus telah menyerahkan uang kepadanya. Itukan sudah jelas. Perusahaan-perusahaan pak Ical kan. Kita sudah minta Kapolri dan saya sudah pernah minta. Ketua Komisi III meminta Kapolri untuk segera mungkin untuk memeriksa perusahaan-perusahaan di bawah group Ical," katanya.
Polri harus secepatnya membuktikan bahwa benar dana sebesar Rp 74 Miliar itu berasal dari perusahaan-perusahaan yang ditangani Gayus selama menjadi pegawai keberatan dan banding Direktorat Jenderal Pajak.
Benny K Harman membantah jika disebut ada intervensi politik besar dalam penanganan kasus korupsi perusahaan-perusahaan wajib pajak tersebut kepada Gayus sebab ada beberapa perusahaan yang dimiliki pimpinan partai poltik besar.
"Saya minta supaya Kapolri tidak terpengaruh dengan manuver-manuver politik yang dilakukan oleh pemilik-pemilik perusahaan yang kebetulan memimpin partai politik. Tidak ada hubungannya ke sana (Ical-red). Kan sudah jelas, yang diurus Gayus kan perusahaan itu," tuturnya.
Demokrat sebagai partai terbesar di DPR dan dirinya, dikatakannya akan mendukung langkah Polri untuk mengusut keterlibatan perusahaan-perusahaan penyuplai dana korupsi ke Gayus, termasuk perusahaan-perusahaan milik Aburizal Bakrie. (*)