Markus Pajak
Tetangga Bahasyim: Kalo Perlu Aja Dia Baik
Nama Bahasyim Assafie meroket setelah ia disebut-sebut terlibat makelar kasus (markus) pajak dan ditengarai menilep uang senilai Rp 66 miliar. Setelah namanya mencuat kehidupan bertetangga pun mulai diungkap.
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Nama Bahasyim Assafie meroket setelah ia disebut-sebut terlibat makelar kasus (markus) pajak dan ditengarai menilep uang senilai Rp 66 miliar. Setelah namanya mencuat kehidupan bertetangga pun mulai diungkap.
Menurut sejumlah tetangganya di Rawajati, Kalibata, Jakarta Selatan, Bahasyim Assifie bukanlah termasuk tetangga yang baik. Namun demikian, ia masih menghargai sesepuh di daerah tempatnya tinggal tinggal sejak 1965 itu.
Menurut penuturan ketua RT tempat Bahasyim tinggal, Wawan, ayah Bahasyim, Husein, kerap diundang ketika Bahasyim mengadakan perhelatan. Salah satunya adalah selamatan rumah Bahasyim di Perumahan Jaka Sampurna, Bekasi.
"(Alm) Husein terkenal dengan kebijakannya, sehingga warga Rawajati selalu menghargai pendapatnya. "Selain itu bapak saya (Huesein) juga teman Pak Hasyim (Bahasyim) sejak kecil," ujar ketua RT itu, Senin (19/4/2010).
Walaupun demikian, Wawan mengaku tidak sekalipun pernah berinteraksi dengan Bahasyim, walaupun ia telah puluhan tahun bertetangga, dan merupakan anak dari teman baik Bahasyim.
Menurut sejumlah tetangga Bahasyim yang ditemui Tribunnews.com, Bahasyim adalah orang yang sulit membantu, serta hampir tidak mau bersapaan dengan tetangga. Hal yang sama juga dilakukan oleh Istri, serta tiga orang anak Bahasyim.
"Jangankan ngobrol mas, negor aja enggak," tutur Martin, salah satu tetangga Bahasyim.
Menurut Samin, salah satu sesepuh Rawajati serta ketua pengurus mesjid Al-Fathon, yang berjarak hanya sekitar tiga puluh meter dari rumah Bahasyim, Bahasyim cukup sulit diminta bantuannya. "Ya paling kalo ada perlunya aja dia jadi baik," ujar Samin