Program Makan Bergizi Gratis
Guru di Jakarta Timur Mengaku Suka Bawa Pulang MBG Sisa: Dimasak Ulang atau Buat Pakan Ternak
Guru di sekolah negeri di Cipinang Melayu, Jakarta Timur punya tugas tambahan sebagai pengepul dadakan sisa MBG yang tak dihabiskan siswa.
Penulis:
Danang Triatmojo
Editor:
Adi Suhendi
Selain itu, ada beberapa guru juga yang memelihara hewan ternak di rumah.
Sehingga, menurutnya upaya ini merupakan hal positif daripada sisa makanan MBG yang tidak termakan siswa dibuang begitu saja.
"Kalau nasi yang udah kecampur atau nggak dihabisin itu beberapa guru punya hewan ternak, punya ayam, punya soang, jadi dibawa pulang buat makan ternak mereka. Di samping sekolah juga ada pelihara ternak soang, jadi dimanfaatin sisa makanan MBG buat mereka," lanjutnya.
Bahkan D mengaku juga pernah membawa pulang sisa MBG.
Saat itu, menunya adalah potongan tipis daging yang punya rasa hambar.
D mengumpulkan potongan daging yang tidak dimakan siswa.
Daging ini lalu dibawa pulang dan diolah ulang menjadi menu rica-rica.
"Nggak dipungkiri saya juga pernah bawa. Waktu itu daging slice yang tidak seperti kita makan di resto. Saya bawa pulang, saya bikin rica-rica lagi," kata D.
Menurut D, kondisi ini lantaran wilayah tempatnya mengajar berada di pinggiran Jakarta di mana guru dan masyarakatnya tidak hidup foya-foya dan jauh dari kata gengsi.
"Begitu karena kita di wilayah pinggiran Jakarta, mepet Bekasi. Gurunya pun bukan model foya - foya, tidak gengsi. Jadi ketika ada sisa MBG yang bisa diolah lagi, mereka memanfaatkan. Sebenarnya positif ya. Alhamdulillah juga nggak pernah ada yang keracunan atau apa," ucap D.
Program MBG belakangan menjadi sorotan. Sorotan publik muncul setelah terjadi sejumlah kasus keracunan diduga akibat menyantap hidangan MBG.
Prabowo Sebut Capaian MBG Membanggakan
Terpisah, Presiden Prabowo Subianto memastikan program Makan Bergizi Gratis (MBG) akan terus dilanjutkan meski belakangan sempat terjadi sejumlah kasus keracunan.
Prabowo menegaskan, secara statistik, jumlah kasus keracunan yang terjadi sangat kecil jika dibandingkan dengan skala distribusi MBG di seluruh Indonesia.
“Alhamdulillah, hari ini sudah hampir mencapai 30 juta penerima manfaat. Sudah kita beri pangan lebih dari 1 miliar makanan. Ada kekurangan, ada keracunan ini kita benahi. Tapi dari segi statistik dibandingkan dengan yang sudah kita hasilkan ternyata penyimpangan, kekurangan. Bukan penyimpangan sengaja, tapi katakanlah deviasi itu adalah ternyata 0,000017 persen,” ujar Prabowo di Cileungsi, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Senin (29/9/2025).
Prabowo menambahkan capaian tersebut merupakan hal yang membanggakan.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.