Polda Metro Buru Penjarah Rumah Eko Patrio, Apa Saja yang Disikat Massa?

TRIBUNNEWS.COM - Polda Metro Jaya kini memburu pelaku penjarahan rumah politikus Partai Amanat Nasional (PAN) Eko Hendro Purnomo atau yang lebih dikenal sebagai Eko Patrio.

Kasus penjarahan di rumah yang beralamat di Jalan Karang Asem I, Kuningan Timur, Setiabudi, Jakarta Selatan, sempat ditangani oleh Polres Metro Jakarta Selatan sebelum dilimpahkan kepada Polda Metro.

Meski demikian, Kapolres Metro Jakarta Selatan Kombes Nicolas Ary Lilipaly mengatakan pihaknya tetap membantu Polda Metro Jaya dengan memberikan informasi penyelidikan.

"Kami sifatnya membantu," ujar Nicolas, Kamis, (4/9/2025), dikutip dari Tribun Jakarta.

Kronologi penjarahan

Rumah Eko diserbu dan dijarah massa Sabtu malam, (31/8/2025).

Menurut Suparman yang menjadi komandan regu komplek perumahan setempat, ada tiga gelombang massa yang mendatangi rumah Eko. Massa datang bergantian sejak pukul 19.00 WIB hingga dini hari.

Sabtu sore Suparman mengaku sudah mendapat informasi bahwa rumah Eko akan diserbu. Oleh karena itu, petugas keamanan melakukan persiapan dan menutup portal kompleks.

Sekitar pukul 19.00 WIB massa sudah datang. Mereka berkumpul di depan pos keamanan. Namun, petugas keamanan tak bisa membendung massa lantaran kalah jumlah.

"Yang pertama pada masuk, pada bawa barang, udah tuh. Mungkin kontak-kontakan apa gimana kita nggak tau, datang lagi. Pokoknya sampai tiga kali, sampai habis, tuh," kata Suparman, Minggu, (1/0/2025).

Menurut Suparman, asisten rumah tangga (ART) Eko ada di dalam rumah saat penjarahan terjadi. Adapun Eko sudah meninggalkan rumah sebelum peristiwa itu terjadi dan tidak diketahui keberadaannya. 

Baca juga: Kasus Penjarahan Rumah Eko Patrio dan Ahmad Sahroni Dilimpahkan ke Ditreskrimum Polda Metro Jaya

"Kalau asisten rumah tangga ada sama yang jaga. Cuma kalau untuk Pak Eko, jarang ditempati juga, jarang ada. Pas ada kejadian ramai-ramai itu, sudah nggak ada (di rumah)," katanya.

Barang yang dijarah

Heri, petugas keamanan kompleks lainnya, kronologi penjarahan

“Jadi semalam itu massa udah mulai berkumpul dari jam 21.00 WIB. Jam 22.00 itu gelombang pertama merangsek masuk, karena pertahanan TNI dan keamanan kita juga terbatas. Massa jumlahnya ratusan, nggak terbendung,” ujar Heri, Minggu.

Gelombang kedua yang terjadi sekitar pukul 23.35 WIB disebut Heri lebih brutal.

Menurutnya, semua isi rumah Eko Patrio ludes dijarah, mulai dari barang elektronik, perabotan, hewan peliharaan, hingga bahan dapur.