Senin, 29 September 2025

Diplomat Muda Tewas di Menteng

Respons Permintaan Keluarga Diplomat Arya Daru, Polri Buka Ruang Kasus Diusut Kembali hingga Tuntas

Orangtua Arya Daru meminta langsung Kapolri Jenderal Listyo Sigit Pranowo agar Polda Metro Jaya mengungkap kejanggalan perkara kematian diplomat Arya

Penulis: Reynas Abdila
Editor: Erik S
Tribunnews.com/Reynas Abdila
KEMATIAN DIPLOMAT MUDA - Kepala Biro Penerangan Masyarakat (Karo Penmas) Divhumas Polri Brigjen Trunoyudo Wisnu Andiko mengatakan pihaknya menghargai dan berempati atas masukan keluarga diplomat muda Kementerian Luar Negeri (Kemlu) Arya Daru Pangayunan di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Senin (25/8/2025) 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Polri merespons permintaan keluarga diplomat muda Kementerian Luar Negeri (Kemlu) Arya Daru Pangayunan diusut kembali hingga tuntas.

Diketahui orangtua Arya Daru meminta langsung kepada Kapolri Jenderal Listyo Sigit Pranowo agar jajaran khususnya Polda Metro Jaya mengungkap kejanggalan perkara.

Kepala Biro Penerangan Masyarakat (Karo Penmas) Divhumas Polri Brigjen Trunoyudo Wisnu Andiko mengatakan pihaknya menghargai dan berempati atas masukan keluarga. 

Baca juga: Kasus Kematian Arya Daru, Eks Wakapolri Nilai Polisi Harusnya Inventarisir Semua Kejanggalan

Menurutnya, aspirasi tersebut akan menjadi bagian dari atensi Polri.

“Yang pertama tentu kita turut berempati dengan peristiwa yang telah terjadi," ucap Trunoyudo di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Senin (25/8/2025).

Namun demikian, terkait harapan keluarga serta temuan baru menjadi petunjuk sekaligus bagian dari  lkelengkapan proses penyelidikan pada tahap pertama.

Brigjen Trunoyudo menekankan bahwa setiap langkah Polri akan mendasari pada pendekatan ilmiah dan informasi yang valid, termasuk keterangan yang nantinya diberikan keluarga. 

“Ini bagian daripada penyempurnaan,” tegasnya.

Ketika ditanya apakah Polda Metro Jaya masih melakukan penyelidikan, Trunoyudo menegaskan hal itu tetap berjalan. 

“Segala masukan yang dilakukan Polda Metro sudah sejauh ini, dan beberapa interprofesi kepakaran sudah dilibatkan, informasi-informasi yang lebih juga kita masih butuhkan,” jelasnya.

Dengan demikian, Polri membuka ruang untuk pengembangan kasus, namun menekankan pentingnya adanya temuan baru sebagai dasar hukum agar proses penyelidikan bisa diperluas dan disempurnakan.

Sebelumnya, keluarga mengungkapkan temuan baru terkait kematian diplomat muda Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) Arya Daru Pangayunan.

Arya diketahui meninggal dunia di kamar indekosnya di kawasan Gondangdia, Menteng, Jakarta Pusat pada 8 Juli 2025. Kepala Arya ditemukan dalam kondisi terlilit lakban.

Temuan baru tersebut adalah sebuah amplop cokelat berisi simbol-simbol tersebut. Amplop tersebut diterima asisten rumah tangga ADP dari pria tidak dikenal saat pengajian mendiang ADP pada 9 Juli 2025 di rumah mereka di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).

Baca juga: Amplop Cokelat Berisi Simbol Misterius yang Diterima Keluarga Arya Daru Diserahkan ke Polda Metro

"Ada seseorang membawa amplop coklat, yang berisi simbol-simbol dari gabus putih, yaitu simbol bintang, hati, dan simbol bunga kamboja," kata kuasa hukum keluarga Arya, Nicholay Aprilindo dalam konferensi pers di Kotagede, DIY, Sabtu (23/8/2025). 

Ia menambahkan, amplop coklat tersebut dikirim oleh seseorang yang tidak dikenal oleh keluarga Arya.

"Itu sudah diserahkan kepada pihak keluarga kepada pihak-pihak yang melakukan penyelidikan. Kami minta diperdalam apa makna dari simbol-simbol itu, pesan apa yang terkandung dalam simbol itu," kata dia.

Sementara itu, Subaryono, ayah Arya meminta bantuan Presiden RI Prabowo Subianto mengungkap misteri kematian anaknya.

Subaryono mengatakan bahwa dirinya yang sudah berumur 70 tahun merasa lemah, dan peristiwa ini menyangkut anaknya yang berstatus sebagai Aparatur Sipil Negara (ASN).

Oleh sebab itu, lanjutnya, ia meminta agar pimpinan tertinggi negara, yaitu Presiden RI Prabowo Subianto, turut mengungkap misteri kematian Arya.

"Kami memohon kepada yang terhormat Presiden Republik Indonesia, yang terhormat Bapak Prabowo Subianto, kami mohon dengan rendah hati dan kami mohon setulus-tulusnya," katanya, Sabtu (23/8/2025).

Fakta dan Kronologis


Diplomat Kemlu Arya Daru Pangayunan ditemukan tewas di kamar indekosnya di kawasan Menteng, Jakarta Pusat, Selasa (8/7/2025) pagi.

Saat ditemukan, korban dalam posisi tergeletak di atas kasur. 

Kepalanya dibungkus plastik dan terlilit lakban kuning, sementara tubuhnya tertutup selimut biru.

Ditreskrimum Polda Metro Jaya menyimpulkan bahwa tidak ada keterlibatan orang lain atas kematian Arya Daru.

Dalam rilis besar kasus ini yang digelar Selasa (29/7/2025) polisi juga belum menemukan peristiwa pidana.

Baca juga: 2 Sosok yang Ditemui Arya Daru sebelum Meninggal, Keluarga Pertanyakan: Kenapa Almarhum Panik?

Polis menyita sejumlah barang bukti dengan jumlah 103 item antaranya gulungan lakban, kantong plastik, pakaian milik korban dan lainnya.

Selain itu, ditemukan obat sakit kepala dan obat lambung, meskipun belum dipastikan kaitannya dengan penyebab kematian.

Penyidik juga menemukan sidik jari Arya Daru pada permukaan lakban yang melilit kepalanya.

Sebanyak 24 saksi sudah diperiksa yang terbagi menjadi tiga klaster yakni rekan kerja, rekan kosan, dan keluarga.

Namun masih ada dua saksi yang belum menghadiri pemeriksaan penyelidik meski sudah diundang.

Belum diketahui identitas dari dua saksi tersebut.

Polisi enggan menyimpulkan kasus ini sebagai kasus bunuh diri.

Adapun penyelidikan terkait kasus kematian Arya Daru belum dinyatakan dihentikan atau dikenal SP3. 

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan