Gempa di Jabodetabek
Sejumlah Rumah dan Tempat Ibadah di Karawang Rusak Imbas Bencana Gempa 4,9 M
Hampir semua rumah yang terdampak mengalami keretakan pada bagian dinding.
Penulis:
Ibriza Fasti Ifhami
Editor:
Eko Sutriyanto
TRIBUNNEWS.COM, KARAWANG - Sejumlah rumah di Kabupaten Karawang, Jawa Barat, rusak imbas bencana gempa 4,9 magnitudo.
Gempa bumi tektonik mengguncang wilayah Kabupaten Karawang, Jawa Barat, dan sekitarnya pada Rabu (20/8/2025) pukul 19.54 WIB.
Pantauan Tribunnews.com di Kampung Jungkur, Desa Kutalanggeung, Kecamatan Tegalwaru, Kabupaten Karawang, Jawa Barat, pada Kamis (21/8/2025) sekira pukul 12.00 WIB, lebih dari tiga rumah mengalami kerusakan di bagian dinding.
Hampir semua rumah yang terdampak mengalami keretakan pada bagian dinding.
Bahkan, keretakan tersebut menyebabkan patahan yang cukup serius pada bangunan rumah.
Tak hanya rumah warga, terdapat juga tempat ibadah, yakni masjid yang terdampak gempa.
Meskipun struktur bangunan masjid tidak mengalami kerusakan, namun ada kaca jendela yang pecah akibat getaran gempa bumi berkekuatan 4,9 magnitudo.
Baca juga: Gempa di Bekasi Jawa Barat Magnitudo 4,9 Terasa Banget di Karawang, Jakarta, Banten, Bogor, Bandung
Sementara itu, sebagian warga memilih untuk mengungsi di teras rumah milik warga lain yang lokasinya tak jauh dari rumah mereka.
Selain itu, terlihat juga para relawan berdatangan ke Kampung Jungkur.
Berdasarkan informasi, tidak ada korban jiwa akibat gempa yang terjadi pada Rabu malam tersebut.
Sebelumnya, Gempa bumi tektonik mengguncang wilayah Kabupaten Karawang, Jawa Barat, dan sekitarnya pada Rabu (20/8/2025) pukul 19.54 WIB.
BMKG melaporkan gempa ini memiliki parameter terbaru dengan magnitudo M4,9.
Episenter gempa terletak di darat pada koordinat 6,52 Lintang Selatan dan 107,25 Bujur Timur, atau sekitar 19 kilometer tenggara Kabupaten Bekasi, Jawa Barat. Gempa terjadi pada kedalaman 10 kilometer.
"Dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempa ini merupakan jenis gempa dangkal akibat aktivitas sesar naik busur belakang Jawa Barat (West Java back arc thrust)," kata Direktur Gempabumi dan Tsunami BMKG, Dr. Daryono dalam keterangan resmi, Rabu (20/8/2025).
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.