Rabu, 1 Oktober 2025

Viral di Media Sosial

Pilu Ibu Gendong Bayi Diturunkan Paksa Opang dari Taksi Online di Tigaraksa Saat Hujan Deras

Di tengah hujan deras, seorang ibu menggendong bayi harus menghadapi perlakuan tak terduga dari sejumlah pengemudi opang.

|
Penulis: Abdul Qodir
Instagram
DITURUNKAN PAKSA - Seorang ibu yang tengah menggendong bayinya diturunkan paksa oleh beberapa pengemudi ojek pangkalan (opang) saat hujan tengah turun di halaman Stasiun Tigaraksa, Tangerang, Banten, Jumat (25/7/2025). Kejadian tersebut terekam kamera warga dan videonya viral di media sosial.   

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kejadian memilukan menimpa penumpang taksi online di halaman Stasiun Tigaraksa, Tangerang, Banten, seorang ibu yang tengah menggendong bayinya dipaksa turun oleh para pengemudi ojek pangkalan (opang), saat hujan tengah turun.

Yang lebih miris, tak seorang pun membela ibu tersebut—pun teriakannya tak digubris para opang.

Dalam video berdurasi 19 detik yang viral di media sosial, tampak sejumlah orang diduga pengemudi opang mengadang dan mengerumuni mobil warna putih.

Mereka membuka pintu di mana terdapat seorang ibu sembari menggendong bayi dan diminta keluar.

Lantas, ibu itu keluar dari mobil taksi online dengan langkah berat sembari menggendong bayinya di tengah rintik hujan. 

Ia berteriak-teriak kepada orang-orang yang memaksanya keluar dari taksi online lantaran sedang membawa bayi dan saat itu sedang hujan. Namun, teriakannya tak digubris.

Sementara sopir taksi online hanya bisa pasrah. saat diminta pergi oleh orang-orang tersebut.

Baca juga:  Buntut Panjang Viral Anak Usir Ibunya di Probolinggo, Polisi Sebut Ada Potensi Pidana

Penumpang dalam video tersebut diketahui bernama Sharon Manuela, yang membagikan kronologi kejadian melalui akun media sosialnya.

Saat dikonfirmasi, Sharon menyebut peristiwa itu terjadi pada Jumat, 27 Juli 2025.

Ia menyebut bahwa dirinya bersama suami dan bayi baru saja turun dari kereta dan memesan GrabCar karena hujan deras.

Saat itu, dia bersama anak dan suaminya hendak main ke rumah kerabat di Tigaraksa.

“Turun di Stasiun Tigaraksa, eh hujan besar banget, enggak mungkin naik opang, aku order GrabCar-lah. Tapi tiba-tiba mereka datang, bawa batu mau pecahin kaca & ban mobil,” tulis Sharon melalui Thread yang sudah mengizinkan untuk dikutip Kompas.com.

Sharon menyebut saat itu pintu mobil dibuka paksa. Lalu, dirinya yang sedang menggendong bayi ditarik keluar dari mobil. 

Sopir taksi online sempat meminjamkan payung, namun Sharon akhirnya berjalan kaki menuju jalan besar di tengah hujan bersama suami dan anaknya.

“Di Mana Rasa Kemanusiaan?”

Tagar #LindungiPenumpang dan #StopPremanismeStasiun ramai di media sosial.

Warganet mengecam aksi intimidatif dan menuntut pemerintah serta pengelola transportasi publik untuk menjamin hak penumpang.

“Bayangkan saja, hujan deras, ibu itu bawa bayi, tapi tetap dipaksa turun. Harusnya lihat situasilah,” ujar saksi berinisial RZ.

Konflik Transportasi dan Regulasi yang Terabaikan

Kapolresta Tangerang Kombes Pol Andi Muhammad Indra Waspada membenarkan kejadian tersebut dan menyatakan bahwa pihaknya telah melakukan pengecekan ke lokasi. Namun, hingga kini belum ada laporan resmi dari korban.

Berdasarkan Peraturan Menteri Perhubungan Nomor 12 Tahun 2019 tentang Perlindungan Pengguna Jasa Transportasi, penumpang berhak atas layanan yang aman dan bebas dari intimidasi.

Sayangnya, konflik antara moda transportasi daring dan konvensional masih sering terjadi di titik-titik publik seperti stasiun dan terminal.

Insiden di Tigaraksa bukan sekadar konflik transportasi. Ini adalah cerminan lemahnya perlindungan terhadap penumpang rentan. Di tengah rintik hujan dan langkah berat seorang ibu, publik diingatkan bahwa rasa kemanusiaan tak boleh digugurkan oleh kepentingan kelompok manapun. (Tribunnews.com/TribunTangerang.com/TribunBanten.com/Kompas.com)

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved