Diplomat Muda Tewas di Menteng
Karyawan Toko di Sekitar Indekos Ungkap Kebiasaan Diplomat Kemlu Sebelum Tewas: Sering Beli Ini
F karyawan toko rokok elektrik yang berada di sekitar indekos diplomat muda Arya Daru mengungkapkan korban sering beli minuman jenis tertentu
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Arya Daru Pangayunan (39), diplomat muda Kementerian Luar Negeri (Kemlu) dikenal sebagai sosok yang tertutup di lingkungan indekosnya di kawasan Menteng, Jakarta Pusat.
Hal ini diungkap seorang karyawan toko rokok elektrik yang berada di sekitar indekos berinisial F (bukan inisial asli).
Dia menyebut sosok Arya kerap datang ke toko yang dia jaga tersebut. Namun, ketika datang, dia tak pernah membeli peralatan rokok elektrik, melainkan hanya membeli minuman bersoda.
Baca juga: Teman Kerja Yakin Diplomat Muda Tidak Akhiri Hidup: Itu Pembunuhan Berencana
"iya dia sering ke sini. Masuk buat beli coca cola, orangnya jarang bersosialisasi juga, sih," kata F ketika ditemui, Selasa (22/7/2025).
Kebiasaannya pun terulang, kata F. Setelah membeli minuman, biasanya Arya hanya duduk menyendiri di depan toko yang juga masih pekarangan indekos.
Dia pun menyebut jarang melihat Arya bersosialisasi dengan penghuni indekos lainnya. Bahkan, tak pernah juga Arya membawa teman ke kamar indekosnya tersebut.
F mengaku baru mengetahui jika Arya seorang diplomat setelah kasus kematiannya terungkap.
"Enggak tahu (awalnya kalau Diplomat), mungkin karena diplomat kali ya mas jadi private banget. Pendiam, sih enggak, cuma kurang sosialisasi aja," jelasnya.
Di sisi lain, dia juga merasa kasihan dengan penjaga indekos yang dia kenal dekat. Setelah rekaman CCTV yang memperlihatkan dia bolak-balik di kamar korban, penjaga kos tersebut terlihat seperti banyak tekanan.
Baca juga: Kompolnas Akan Koordinasi dengan Polda Metro Jaya Awasi Penyelidikan Kasus Kematian Diplomat Muda
"Emang begitu aja buka (kamar) doang ceritanya. Kalau yang di CCTV kan mondar mandir tuh, itu disuruh istrinya (korban). cuma sayangnya dari pihak keluarga korban kalau mereka menyuruh. Dia kelihatan banget stres, keluarganya tahu semua," tuturnya.
Tewas terlilit lakban
Sebelumnya, Arya Guna ditemukan tewas di kamar kos kawasan Gondangdia Kecil, Menteng, Jakarta Pusat, Selasa (8/7/2025) pagi.
Saat ditemukan, kepala korban dililit lakban dan posisi tubuh berada di atas tempat tidur.
Pintu kamar dalam keadaan terkunci dari dalam.
Kepolisian juga mengungkapkan tidak ada tanda-tanda kerusakan atau kehilangan barang di kosan ADP.
Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Karyoto memberikan penjelasan penanganan kasus kematian diplomat Kementerian Luar Negeri (Kemlu), Arya Daru Pangayunan.
Kasus tersebut saat ini dalam tahap penyelidikan di tingkat Polda.
Karyoto menyatakan, pihaknya menargetkan penyelidikan akan rampung dalam waktu sekitar satu minggu ke depan.
“Bukti-bukti yang ada perlu dipelajari oleh forensik, baik itu CCTV, hasil otopsi, dan juga termasuk digital seperti laptop, mungkin seminggu lagi selesai, nanti akan ada kesimpulan. Insya Allah,” ujarnya kepada wartawan Kamis (10/7/2025) malam.
Baca juga: Orang Tewas Kepala Dililit Lakban Terjadi di Banten 2024, Kasus Serupa Menimpa Diplomat Muda Arya
Saat ditanya mengenai hasil visum sementara, Karyoto menjelaskan dirinya belum membaca laporan secara lengkap.
Pihak kepolsian juga akan memanggil saksi-saksi ahli sesuai bidang nantinya.
“Itu masih dipelajari oleh tim penyelidik, kalau visum itu bukan saksi, nanti ahli yang akan bicara," imbuhnya.
Karyoto memastikan jajarannya melakukan penyelidikan komprehensif dengan memintai keterangan dari orang yang relevan.
Termasuk handphone milik korban yang akan ditelusuri jejak digitalnya.
"Dia (korban) ditemukan sendirian, nanti dari forensik barangkali bisa membuka HP," terangnya.
Kapolda menambahkan bahwa penanganan kasus dilakukan menyeluruh tanpa asumsi atau kesimpulan dini.
“Hal seperti ini sudah sering kami tangani di Polda Metro tapi yang jelas, semua akan kami pelajari secara komprehensif," terang dia.
"Tidak hanya satu alat bukti lalu kita simpulkan setelah waktunya tiba, akan kami sampaikan kesimpulan final,” tegas Karyoto.
Profil singkat korban:
- Lahir di Sleman, Yogyakarta pada 15 Juli 1986.
- Pendidikan: Ilmu Hubungan Internasional Universitas Gadjah Mada (UGM).
- Staf di Kedutaan Besar RI di Yangon, Myanmar (2011-2013).
- Third Secretary (Bidang Politik) di KBRI Dili, Timor Leste (2018-2020).
- Second Secretary (Bidang Ekonomi, Sosial & Budaya) di KBRI Buenos Aires, Argentina (2020-2022).
- Diplomat Ahli Muda di Direktorat Perlindungan WNI, Kemenlu RI (2025).
Diplomat Muda Tewas di Menteng
Kuasa Hukum Keluarga Arya Daru Surati Kapolri Minta Ungkap Penyelidikan Kematian |
---|
Misteri Tewasnya Arya Daru Belum Usai, Keluarga Terima Simbol Misterius dan Bunga di Makam |
---|
Upaya Keluarga Arya Daru Mencari Keadilan, Minta Bantuan TNI hingga Perlindungan ke LPSK |
---|
Dapat Kiriman Simbol-simbol Misterius, Keluarga Diplomat Arya Daru Ajukan Perlindungan ke LPSK |
---|
Kuasa Hukum Arya Daru Minta Rapat Dengar Pendapat Dengan Komisi III DPR |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.