Selasa, 30 September 2025

Diplomat Muda Tewas di Menteng

Sosok Ayu Puspitantri, Kunci Ungkap Misteri Kematian Diplomat Arya Daru yang Tewas Dilakban

Ayu Puspitantri jadi saksi kunci kematian Arya Daru. Polisi dalami peran istri diplomat dalam misteri tewasnya suami di Menteng.

Editor: Glery Lazuardi
IG/puspitantri
Ayu Puspitantri saat mendampingi Arya Daru Pangayunan di luar negeri. Kini, ia menjadi saksi kunci kematian sang suami. 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Sosok Ayu Puspitantri, istri dari Arya Daru Pangayunan, menjadi perhatian utama dalam penyelidikan kematian diplomat muda Kementerian Luar Negeri yang ditemukan tewas dengan kondisi tragis di kamar kos kawasan Menteng, Jakarta Pusat.

Ayu menjadi satu dari empat saksi kunci yang telah dimintai keterangan oleh polisi. 

Tiga saksi lainnya adalah pemilik kos, penjaga kos, dan tetangga kamar.

Keterangan Ayu Puspitantri diyakini dapat membuka tabir misteri di balik kematian suaminya yang ditemukan dengan kepala terbungkus lakban dan tubuh berselimut kain.

Baca juga: Dipesan Sehari Sebelum Tewas, Paket Atas Nama Diplomat Muda Kemlu Ditemukan di Kos Menteng

Curiga Suami Tak Merespons, Ayu Hubungi Penjaga Kos

Kapolsek Menteng Kompol Rezha Rahandhi mengungkap, Ayu sempat menghubungi Arya pada Senin (7/7/2025)pukul 21.00 WIB. 

Namun pada keesokan paginya, Arya tidak merespons panggilan dari istrinya. 

Pukul 05.00 WIB, Ayu kembali mencoba menelepon, tetapi tetap tidak ada jawaban hingga jam 08.00 WIB.

Kecurigaan Ayu meningkat dan ia segera menghubungi penjaga kos untuk memeriksa kondisi suaminya.

Setelah laporan disampaikan ke Ketua RW, dan diteruskan ke Bhabinkamtibmas, pihak kepolisian tiba di Tempat Kejadian Perkara (TKP) dan mendapati kamar korban terkunci dari dalam.

Baca juga: Penyebab Kematian Diplomat Muda di Menteng Belum Dapat Disimpulkan, Ada Sidik Jari di TKP dan Lakban

Keterangan Istri dan Riwayat Penyakit Korban

Dari pemeriksaan, terungkap bahwa Arya memiliki riwayat penyakit Gerd dan kolesterol, seperti disampaikan oleh Wakasat Reskrim Polres Jakarta Pusat, Kompol Sigit Karyono.

Informasi ini menjadi relevan untuk dicocokkan dengan hasil autopsi yang dilakukan di RS Cipto Mangunkusumo (RSCM).

“Punya gerd, sakit kolesterol saja sebenarnya,” jelas Kompol Sigit. Polisi kini menunggu hasil pemeriksaan histopatologi dan toksikologi untuk memastikan penyebab pasti kematian Arya.

Kompol Rezha menyebut bahwa kamar tempat Arya ditemukan terkunci rapat dari dalam. Tidak ada tanda kerusakan di pintu maupun jendela.

Seluruh barang pribadi korban, termasuk dompet dan identitas, ditemukan utuh.

Hal ini memperkuat dugaan bahwa tidak ada pihak luar yang masuk secara paksa ke kamar tersebut.

Saat ditemukan, Arya dalam posisi terbaring di atas kasur, kepalanya dililit lakban, dan tubuhnya tertutup selimut.

Hasil visum luar tidak menunjukkan adanya tanda kekerasan.

Polisi masih menggali bukti lebih lanjut, termasuk menyita rekaman CCTV di sekitar lokasi.

Peran Ayu Puspitantri dalam Proses Pengungkapan

Ayu Puspitantri adalah satu-satunya orang yang disebut rutin mengunjungi Arya di kosnya.

Sistem keamanan di indekos tersebut menggunakan double pintu dan akses satu arah, sehingga orang luar tak mudah masuk.

Penelusuran digital juga menunjukkan kedekatan mereka semasa dinas luar negeri.

Dalam unggahan Instagram @ddaru_chee, Arya sempat membagikan momen bersama Ayu saat tinggal di Buenos Aires, Argentina.

Ayu tampak aktif mendampingi Arya, termasuk saat mengemudi sendiri di negeri asing.

Psikologis Korban Masih Diselidiki

Pakar kriminologi UGM, Suprapto, menilai pentingnya menggali kondisi psikologis Arya menjelang kematian.

Jika keluarga, termasuk istri, tidak tahu persoalan yang dihadapi Arya, bisa jadi ia sengaja menyimpan sendiri beban berat yang ia alami.

“Berarti beliau sengaja merahasiakan problema yang dihadapinya,” ujar Suprapto.

Polisi menyita sedikitnya tujuh barang bukti dari kamar kos Arya, yakni:

Lakban kuning yang melilit kepala

Kantong plastik

Pakaian korban

Dompet dan identitas

Bantal

Sarung

Obat sakit kepala dan asam lambung

Untuk diketahui, proses penyelidikan masih berjalan.

Ayu Puspitantri diyakini menjadi kunci penting dalam pengungkapan kasus ini—baik untuk memastikan dugaan bunuh diri maupun kemungkinan lain.

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan