Nasib 10 Bocah Perempuan Korban Pencabulan Oknum Guru Ngaji di Tebet Jakarta Selatan
Berikut nasib 10 anak perempuan yang menjadi korban pencabulan oleh AF (54), seorang oknum guru ngaji di Tebet, Jakarta Selatan, Senin (30/6/2025).
Penulis:
Nina Yuniar
Editor:
Pravitri Retno W
"Terlapor melakukan hal tersebut dengan iming-iming akan memberikan uang dan mengintimidasi korban dengan cara mengancam dan menampar anak korban bilamana memberitahukan kepada orang tua korban," bebernya.
Dalam melancarkan aksi bejatnya, pelaku mengajak korban ke ruang tamu usai santriwan pulang terlebih dahulu.
"Setelah itu, terlapor memaksa korban untuk memegang kemaluannya dan menggerak-gerakkan untuk onani sampai keluarnya air mani ke lantai," papar Ardian.
Berdasarkan pengembangan, pelaku mengaku sudah berulang kali melakukan aksi tak senonohnya itu terhadap korban yang berbeda hingga total ada 10 anak.
"(Modusnya) Memberikan pelajaran tambahan tentang hadas laki-laki dan perempuan, kemudian menggambarkan gambar kemaluan di papan tulis, menunjukkan kemaluan kepada anak korban," jelas Ardian.
Kini, pelaku telah ditangkap dan rumahnya sudah disegel oleh penyidik.
Penangkapan terhadap AF dilakukan berdasarkan laporan polisi LP/B/2301/VI/2025/SPKT/POLRES METRO JAKSEL/POLDA METRO JAYA tertanggal 26 Mei 2025.
Laporan tersebut dibuat oleh dua korban yang memberanikan diri untuk mengungkap kasus ini ke publik.
Kasus pencabulan tersebut sedang ditangani Unit PPA Satreskrim Polres Metro Jakarta Selatan.
Sosok Pelaku
Ditangkapnya oknum guru ngaji atas kasus dugaan kejahatan seksual ini tentu membuat warga setempat terkejut.
Ketua RT setempat, Iin, tidak menyangka, sosok AF yang selama ini dihormati justru terlibat dalam kasus pencabulan.
AF adalah warga asli lingkungan tersebut dan sejak kecil hingga kini tinggal di situ bersama istri serta tiga anaknya.
"Dia memang warga sini dari kecil, orang tuanya juga asli sini. Tinggal di rumahnya bersama istri dan anak-anaknya," ujar Iin, saat ditemui Warta Kota, Senin.
Menurut Iin, AF dikenal masyarakat sebagai sosok ramah, terbuka, dan aktif di berbagai kegiatan keagamaan.
Pelaku bahkan sering diundang mengisi pengajian di berbagai tempat dan memiliki majelis taklim sendiri, selain membuka kelas ngaji privat di rumahnya.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.