Fakta-fakta Kasus Guru Ngaji Cabuli 10 Santri di Tebet, Modus Beri Uang dan Pelajaran Tambahan Agama
Berikut adalah fakta-fakta tentang kasus pencabulan terhadap 10 santri perempuan yang terjadi di Tebet oleh seorang guru ngaji, AF (53).
Penulis:
Falza Fuadina
Editor:
Wahyu Gilang Putranto
TRIBUNNEWS.COM - Seorang guru ngaji di kawasan Tebet, Jakarta Selatan berinisial AF (53) diduga melakukan tindakan pencabulan terhadap 10 santri perempuan yang masih anak-anak.
Pelaku berhasil diamankan oleh Unit Pelayanan Perempuan dan Anak (PPA) Polres Metro Jakarta Selatan pada Sabtu (28/6/2025), dua hari setelah laporan dugaan pencabulan diterima oleh pihak kepolisian.
Berikut adalah fakta-fakta tentang kasus pencabulan yang terjadi di Tebet oleh seorang guru ngaji.
1. Korban Diiming-imingi Uang
Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Selatan, AKBP Ardian Satrio Utomo menuturkan, pelaku mengiming-imingi korban dengan uang Rp 10-25 ribu.
"Terlapor melakukan hal tersebut dengan iming-iming akan memberikan uang kepada anak korban," kata Ardian, Senin (30/6/2025), dikutip dari TribunJakarta.com.
Menurut Ardian, pelaku terlebih dahulu memulangkan santri laki-laki, lalu berpura-pura hendak memberikan pelajaran tambahan terkait materi agama kepada santri perempuan di rumahnya.
AF kemudian mengajak korban ke ruang tamu.
Pelaku juga menggambar kemaluan pria di papan tulis dan menunjukkannya kepada korban.
"Memberikan pelajaran tambahan tentang hadas laki-laki dan perempuan, kemudian menggambarkan gambar kemaluan di papan tulis, menunjukkan kemaluan kepada anak korban," imbuh Ardian.
"Setelah itu, terlapor memaksa korban untuk memegang kemaluannya," tutur dia.
Baca juga: Guru Ngaji Cabuli dan Tampar 10 Santri Anak-Anak di Tebet, Sudah Lakukan Aksinya Sejak 2021
2. Pelaku Diduga Aniaya dan Intimidasi Korban
Tak hanya melakukan pencabulan, AF diduga menganiaya dan mengintimidasi para korban.
"Pelaku melakukan intimidasi dan menampar anak korban," tutur Ardian.
Pelaku juga melarang para korban untuk mengadu kepada orang tua masing-masing.
"Pelaku mengancam bilamana memberitahukan kepada orangtuanya," ungkap Ardian.
3. Korban Masih di Bawah Umur
Sebanyak 10 santri yang menjadi korban pencabulan oleh AF adalah berjenis kelamin perempuan.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.