Pesan Anak Berkebutuhan Khusus Korban Copet kepada Pelaku: Berdoa kepada Allah, Jangan Maling
Modus para pelaku mencari korban yang merupakan penumpang di dalam angkutan umum dengan kondisi seorang diri.
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Subdit Resmob Ditreskrimum Polda Metro Jaya menangkap dua tersangka kasus pencurian dengan pemberatan (copet) di angkutan kota (angkot) terhadap anak berkebutuhan khusus bernama Muhammad Badru.
Baru-baru ini korban dipertemukan dengan salah satu pelaku inisial AY (51).
Dalam pertemuan itu, Badru menanyakan mengapa pelaku melakukan aksi pencopetan.
Baca juga: 4 Kali Beraksi di Angkot, Copet Handphone di Kawasan Pasar Senen Jakarta Pusat Berakhir di Bui
"Nggak punya uang buat makan," jawab AY dikutip dari laman resmi Subdit Resmob Ditreskrimum Polda Metro Jaya, Senin (16/6/2025).
Badru kemudian memberikan nasihat kepada pelaku.
"Berdoa sama Allah jangan maling, maling itu adalah namanya dosa," tukasnya.
Badru tetap menahan emosinya tanpa melepaskan salam olahraga terhadap pelaku yang tangannya diborgol.
Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Ade Ary Syam Indradi mengatakan dua tersangka ialah AY (51) dan A (40) telah diamankan kasus pencopetan tas di dalam angkot wilayah Tangerang.
Menurutnya, kedua tersangka memiliki peran berbeda, AY sebagai pengalih perhatian dan A sebagai eksekutor.
Aktivis Gejayan Memanggil Mogok Makan di Rutan, Ini Tanggapan Polda Metro Jaya |
![]() |
---|
Dimunculkan ke Publik Setelah Dilaporkan Hilang, Bima dan Eko Minta Maaf ke Keluarga |
![]() |
---|
Bukan Ikut Demo, Bima dan Eko Pergi dari Rumah Karena Ingin Hidup Mandiri |
![]() |
---|
Kronologi Bima Permana Hilang: Pamit ke Glodok, Jual Motor di Tegal, Ketemu di Malang |
![]() |
---|
Aktivis yang Ditahan di Rutan Polda Metro Jaya Mogok Makan, Kondisi Syahdan Husein Mengkhawatirkan |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.