Operasi Berantas Preman
Pesan Hercules untuk Anggota GRIB Jaya: Ciptakan Aman dan Damai di Tengah Masyarakat
Hercules serukan persatuan di HUT ke-57 GRIB Jaya, ajak anggota kompak, bersatu, dan ciptakan rasa aman serta damai bagi masyarakat.
Editor:
Glery Lazuardi
Ia menjelaskan bahwa kegiatan sosial juga turut menjadi bagian dari rangkaian acara, seperti pemberian santunan kepada anak yatim dan kaum dhuafa, serta pembagian 1.000 paket sembako kepada masyarakat kurang mampu di Pematangsiantar.
"Di sini kami tahu Ketum kami ini ulang tahun dan kami buat acara kecil-kecilan agar Ketum kami ini sehat walafiat," tandas Pangeran.
Baca juga: 3 Ulah Oknum Ormas: Ketua GRIB Jaya Tangsel Serobot Lahan BMKG, Anggota PP Bunuh Polisi-Bacok Jaksa
Profil GRIB Jaya
GRIB adalah ormas yang dibentuk oleh Rosario de Marshall atau Hercules pada 2011.
Hercules adalah mantan preman yang berkuasa di Tanah Abang pada 1980-an yang kisahnya cukup dikenal oleh masyarakat Indonesia dan kini beralih profesi sebagai pebisnis.
Sampai saat ini, Hercules juga masih menduduki kursi Ketua Umum DPP GRIB.
Dilansir dari laman GRIB Jaya Jateng, organisasi ini dibentuk untuk membangun demokrasi yang sehat dengan muatan nilai kejujuran, keadilan, dan partisipatif.
Mereka juga memastikan penyelenggaraan pemilihan umum (pemilu) berjalan dengan baik dalam koridor undang-undang serta peraturan pelaksanaannya.
GRIB juga bekerja sama dengan stake holder dalam menjalankan fungsi organisasi dan kritis mengawal proses penyelenggaraan serta pelaksanaan pemilu.
Organisasi ini memiliki banyak anggota yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia.
Pada masa Pilpres 2024, GRIB secara terang-terangan memberikan dukungan kepada pasangan nomor urut 2, Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.
Hercules kala itu menyebut, dukungan ini merupakan harga mati dan tidak bisa diganggu gugat.
"Kecuali beliau angkat bendera putih, mungkin GRIB bisa ambil tindakan ke mana. Namun saat ini, harga mati untuk (mendukung) beliau (Prabowo Subianto)," ujarnya, dikutip dari Antara (3/6/2023).
Disinyalir, hal itu dilatarbelakangi oleh Hercules yang pernah mengaku "berutang nyawa" kepada Prabowo.
Dilaporkan Kompas.com (4/5/2021), sebelum pindah ke Jakarta, Hercules bergabung dalam operasi tentara Indonesia untuk memperjuangkan wilayah Timor Timur atau Timor Leste.
Sebelum diberikan amanah sebagai Tenaga Bantuan Operasi, Hecules merupakan yatim piatu yang kehilangan kedua orangtuanya dalam pengeboman wilayah Ainaro tahun 1978.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.