Pergerakan Tanah Terjadi di Kampung Tembong Cikarang, Delapan Rumah Warga Rusak
Peristiwa pergerakan tanah terjadi di Kampung Tembong, Kecamatan Cikarang Pusat, Bekasi dan menyebabkan 8 rumah warga rusak.
TRIBUNNEWS.COM, BEKASI - Peristiwa pergerakan tanah kembali terjadi di Pulau Jawa. Kali ini terjadi di Kampung Tembong, Kecamatan Cikarang Pusat, Bekasi, Jawa Barat, dan menyebabkan sejumlah rumah warga rusak, Minggu, 25 Mei 2025.
Total ada delapan rumah warga yang terdampak, tiga diantaranya rusak berat dan lima lainnya rusak ringan. "Kerusakan meliputi jenis rumah permanen," kata Kabid Kedaruratan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bekasi, Dodi Supriadi.
Dodi mengatakan, dugaan penyebab longsor tersebut karena curah hujan tinggi.
"Pergerakan tanah sekitar terjadi akibat curah hujan yang tinggi, mengakibatkan pergeseran tanah sehingga mengakibatkan longsor," ujarnya.
Salah satu rumah warga yang rusak parah adalah milik Rustala, warga Kampung Tembong Gunung, RT 011 RW 006, Desa Sukamahi, Kecamatan Cikarang Pusat.
Rumah tersebut runtuh pada temboknya di bagian depan. Lantai keramik di ruang tamu terjungkal dan bergeser.
Runtuhnya tembok di rumahnya dipicu oleh hujan deras yang terjadi sehari sebelumnya, pada Sabtu, 24 Mei 2025 disusul tembok rumahnya runtuh di hari Minggu.
Dodi Supriadi mengatakan usai mendapatkan informasi tersebut, pihaknya langsung mendatangi lokasi kejadian.
Untuk penanganan awal pihaknya telah mengirim bambu serta bronjong di lokasi titik terjadinya longsor.
Pemkab Bekasi masih menunggu pengecekan menyeluruh dari Badan Geologi. "Untuk penanganan sementara kami telah kirim bantuan bambu dan bronjong," kata dia.
Tanah Gerak di Sirampog Brebes
Sebelumnya, bencana tanah bergerak juga terjadi di Desa Mendala, Kecamatan Sirampog, Kabupaten Brebes, Jawa Tengah. Insiden ini menyebabkan 135 rumah rusak.
Insiden tanah bergerak di desa ini pertama kali terjadi pada Kamis 17 April 2025 sekitar pukul 02.00 WIB dinihari.
Baca juga: 119 Warga Trenggalek Jatim Terancam Kehilangan Rumah karena Tanah Gerak, Opsi Relokasi Digodok
Terjadi retak dan runtuh pada dinding dan lantai rumah warga. Khawatir keselamatan terancam, sebanyak 454 jiwa mengungsi di sejumlah titik yang dianggap lebih aman.
Pemerintah Kabupaten Brebes akan merelokasi warga karena wilayah itu dinilai tidak layak ditinggali disebabkan berada di zona rawan bencana.Bencana terjadi setelah hujan deras mengguyur wilayah yang memiliki kemiringan lereng mencapai 60 derajat tersebut sejak Rabu (16/4/2025).
Baca juga: Pakar Sebut Tol Bocimi Masuk Daerah Rawan Pergerakan Tanah di Jawa Barat
”Akibat pergerakan tanah tersebut, sebanyak 120 rumah rusak berat atau roboh dan sebanyak 15 rumah rusak sedang. Jumlah warga yang terdampak sekitar 549 jiwa, tetapi yang mengungsi sebanyak 454 jiwa,” kata Kepala Desa Mendala Muhamad Basori saat dihubungi, Senin (28/4/2025).
Laporan Reporter: Rendy Rutama | Sumber: Warta Kota
Sumber: Warta Kota
Sempat Salat Isya Usai Membunuh Ular yang Masuk Rumahnya, Nyawa Sumyati Tak Tertolong |
![]() |
---|
Baru 3 Tahun Dibangun, Plafon Kantor Bupati Brebes Senilai Rp110 M Jebol Diterjang Hujan Angin |
![]() |
---|
Lansia Hidup Sebatang Kara di Brebes Ditemukan Meninggal di Rumahnya |
![]() |
---|
Gandeng KPK, Bupati Brebes Prioritaskan Pembangunan Jalan Industri Kubangsari Agar Tak Salah Langkah |
![]() |
---|
Rampas Motor Pakai Modus Kredit Macet, Empat Pria di Bekasi Diciduk Polisi |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.