Selasa, 30 September 2025

Ormas

Malam Ini 734 Polisi dan TNI Disebar Buru Para Preman di Jakarta Barat, Sebagian Berpakaian Bebas

Operasi Brantas Jaya ini merupakan bagian pelaksanaan instruksi langsung Presiden Prabowo Subianto, Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo, dan Panglim

Tribunnews.com/Alfarizy Ajie Fadillah
OPERASI PENANGKAPAN PREMAN - Polda Metro Jaya menggelar apel Operasi Brantas Jaya 2025 di kawasan Jakarta Barat, Selasa (13/5/2025) malam. Sebanyak 734 pasukan diterjunkan untuk menindak aksi premanisme yang meresahkan masyarakat di Jakarta Barat.  

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA — Aksi premanisme di Jakarta Barat bakal disikat habis mulai malam ini. Polda Metro Jaya menggelar Operasi Brantas Jaya 2025 dengan menerjunkan 734 personel gabungan TNI, Polri, dan Satpol PP demi memburu para pelaku kejahatan jalanan yang kian meresahkan warga ibu kota.

Operasi penindakan ini berlangsung mulai Selasa (13/5/2025) malam dan menyasar berbagai titik rawan tindak premanisme. Ratusan petugas berseragam lengkap disebar terbuka.

Sementara, 200 personel lainnya bergerak secara tertutup, menyamar dengan berpakaian bebas guna mendeteksi dan menangkap preman di lapangan.

“Hari ini kami laksanakan tugas, turun ke lapangan untuk memberikan rasa nyaman dan aman di tengah masyarakat,” tegas Kabag Ops Polda Metro Jaya, Kombes Pol I Ketut Gede Wijatmika, saat memimpin apel pasukan sebelum operasi dimulai.

Ia menyatakan operasi ini merupakan bentuk nyata kehadiran negara dalam merespons keresahan masyarakat terhadap gangguan keamanan dan ketertiban masyarakat (kamtibmas) yang ditimbulkan para preman.

“Kita tahu ada isu-isu yang berkembang, yaitu gangguan premanisme. Negara harus hadir di tengah masyarakat,” lanjutnya.

Baca juga: Habib Rizieq Singgung Ormas Preman, Dede Yusuf: Pemerintah Bisa Tinjau Ulang Izinnya

5 Sektor, 3 Titik Rawan

Para personel disebar ke lima sektor pengamanan, dengan konsentrasi utama pada tiga titik rawan premanisme di wilayah Jakarta Barat.

Operasi dimulai dari Polsek Kembangan dan menyebar ke berbagai wilayah hukum Polda Metro Jaya yang selama ini dilaporkan rawan aksi kriminal jalanan.

“Kalau memang kita menemukan (pelaku) yang mengganggu atau upaya yang memberikan rasa takut atas aktivitas masyarakat, kami turun ke lapangan. Harapannya supaya kami lebih bersikap simpatik terhadap masyarakat,” ujar Ketut Gede.

Petugas gabungan ini bergerak menggunakan kendaraan roda dua dan empat, menyisir ruas jalan, terminal, pasar tradisional, hingga pusat keramaian yang rawan aksi pemalakan, parkir liar, dan ancaman kekerasan oleh kelompok preman.

Sesuai Arahan Presiden dan Panglima TNI

Operasi Brantas Jaya ini merupakan bagian pelaksanaan instruksi langsung Presiden Prabowo Subianto, Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo, dan Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto, yang menekankan pentingnya menghadirkan rasa aman dan tertib bagi seluruh warga.

Sementara itu, Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Ade Ary Syam Indradi menegaskan bahwa operasi ini fokus menindak tegas segala bentuk praktik premanisme di ruang publik yang selama ini tak jarang membuat masyarakat takut beraktivitas bebas.

“Personel 534 itu yang terbuka. Jadi yang tertutup itu 200 (personel), dengan sasaran tindakan premanisme yang meresahkan masyarakat,” kata Ade Ary.

Baca juga: GRIB Tidak Keberatan Atribut Miliknya di Ruang Publik Ditertibkan Aparat Gabungan: Harus Semua Ormas

Dengan operasi ini, kepolisian berharap masyarakat tak lagi menjadi korban pemerasan, intimidasi, maupun kekerasan oleh para preman yang selama ini kerap beraksi di siang dan malam hari.

Patroli Kriminal Ditingkatkan

Selain penindakan, patroli preventif akan ditingkatkan di lokasi-lokasi yang kerap menjadi titik kumpul pelaku kriminalitas.

Aparat diminta untuk tidak ragu bertindak tegas jika mendapati pelaku premanisme yang mengganggu ketertiban umum.

Operasi ini juga dipastikan akan digelar secara berkala dan menyeluruh, sebagai bagian dari strategi jangka panjang memberantas premanisme hingga ke akar.

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved