Selasa, 30 September 2025

10 Tahun Misteri Kematian Mahasiswa UI Akseyna di Danau Kenanga Tak Terungkap, Kini Diusut Lagi

Sepuluh tahun berlalu, kasus kematian Akseyna masih tetap jadi misteri karena penyebab kematiannya tidak pernah terungkap.

Editor: Hasanudin Aco
klikdepok
MAHASISWA UI - Akseyna Ahad Dori ditemukan dalam kondisi tak bernyawa di Danau Kenanga Kampus UI pada Kamis 26 Maret 2015 sekitar pukul 09.00 WIB. 

Arfilla menceritakan bahwa wawancara dilakukan oleh dua orang psikolog dengan pertanyaan seputar kondisi psikologis dirinya ketika mendengar kabar duka mengenai adiknya. 

Namun, pihak Apsifor tetap bungkam dan mengaku tidak mengetahui perkembangan kasus kematian yang masih menjadi misteri sejak 2015. 

“Dari Apsifor, saya tanya tidak tahu ke depannya akan gimana karena katanya mereka tupoksinya hanya mengumpulkan data dan hasil untuk diserahkan ke polisi,” terang Arfilla. 

“Saya sudah tanya, katanya 'kewajiban kami lapor ke Polres sebagai klien kami', gitu” sambungnya. 

Inilah analisa Deborah bahwa Akseyna berkarakter tak mudah menyerah. Deborah menganalisa itu dari tulisan tangan Akseyna yang ditulis Akseyna 1,5 tahun lalu. Makanya ada perbedaan karakter antara tulisan tangan 1,5 tahun lalu dengan tulisan di surat wasiat.
Inilah analisa Deborah bahwa Akseyna berkarakter tak mudah menyerah. Deborah menganalisa itu dari tulisan tangan Akseyna yang ditulis Akseyna 1,5 tahun lalu. Makanya ada perbedaan karakter antara tulisan tangan 1,5 tahun lalu dengan tulisan di surat wasiat. (Warta Kota/Theo Yonathan Simon Laturiuw)

Selain itu, ayah dari Akseyna Ahad Dori, Marsekal Pertama (Purn) Mardoto, diperiksa ulang sambil pencocokan dengan berita acara pemeriksaan (BAP) terkait kematian anaknya yang terjadi pada 2015 silam. 

Hal ini disampaikan oleh kakak kandung Akseyna, Arfilla Ahad Dori yang juga ikut diwawancara oleh psikolog dari Asosiasi Psikolog Forensik Indonesia (Apsifor).

“Ayah juga sepertinya kurang lebih sama, ditambah ada konfirmasi dan pencocokan dengan BAP. Kalau saya kan tidak di-BAP, tapi tim Apsifor katanya merasa perlu wawancara saya, jadi diwawancara,” ucap Arfilla 

Selain mencocokkan keterangan dengan BAP, Mardoto juga kembali diperiksa dengan sejumlah pertanyaan seputar Akseyna. Pemeriksaan dilakukan secara bergilir. 

Pemeriksaan pertama dilakukan kepada Arfilla pada 16 November 2024, kemudian kepada Mardoto pada 23 November 2024. 

Namun, pihak Apsifor mengaku tidak dapat memberikan informasi mengenai hasil pemeriksaan terkait perkembangan kasus kematian Akseyna sejak 2015. 

“Dari Apsifor, saya tanya tidak tahu ke depannya akan gimana karena katanya mereka tupoksinya hanya mengumpulkan data dan hasil untuk diserahkan ke polisi,” terang Arfilla.

Minta Polisi Terbuka

Tak hanya itu Arfilla Ahad Dori, meminta polisi menggelar penyelidikan kasus kematian adiknya secara terbuka. 

Hal ini diperlukan agar publik ikut mengawasi kasus kematian Akseyna yang sudah bergulir sejak 2015. 

“Audiensi tiga pihak di depan publik kalau perlu, supaya publik juga bisa menilai dan mungkin ikut kasih masukan,” kata Arfilla.

Halaman
123
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan