Sabtu, 4 Oktober 2025

Banjir di Jabodetabek

Banjir Melanda Jakarta, Pramono Anung Minta BPBD Lakukan Modifikasi Cuaca

Gubernur Jakarta, Pramono Anung meminta Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta untuk melakukan modifikasi cuaca di tengah banjir.

Gerald Leonardo Agustino/TribunJakarta
BANJIR JAKARTA - Personel Suku Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan Jakarta Utara menyelamatkan pria tuna netra yang terjebak banjir 1 meter dalam rumahnya di Jalan Tanjung Sanyang, Kelurahan Cawang, Kecamatan Kramat Jati, Jakarta Timur, Selasa (4/3/2025) siang. Pemerintah akan melakukan modifikasi cuaca untuk menurunkan intensitas curah hujan. 

TRIBUNNEWS.COM - Gubernur Jakarta, Pramono Anung meminta Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta untuk melakukan modifikasi cuaca guna menurunkan intensitas curah hujan di tengah banjir yang melanda.

Tidak hanya Jakarta, modifikasi cuaca diharapkan dapat dilakukan di wilayah sekitarnya.

"Saya meminta untuk modifikasi cuaca dilakukan. Dan tadi sudah dilaporkan oleh BPBD bahwa akan dilakukan segera untuk modifikasi cuaca,” ungkap Pramono saat meninjau Pintu Air Manggarai, Jakarta Pusat, Selasa (4/3/2025).

Berdasarkan laporan BPBD DKI Jakarta, wilayah penyangga Jakarta diterjang hujan dengan intensitas mencapai lebih dari 150 milimeter (mm).

Bahkan di beberapa lokasi, curah hujan yang turun bisa mencapai 200 mm.

BANJIR JAKARTA - Tim Seksi Pertolongan dan Penyelamatan (Silongmat) Sub Direktorat Patroli Air (Subdit Patroliair) Direktorat Kepolisian Perairan (Ditpolair) Korps Kepolisian Perairan dan Udara (Korpolairud) Badan Pemelihara Keamanan (Baharkam) Polri, mengevakuasi warga terdampak banjir, di Bidara Cina, Jatinegara, Jakarta Timur, Senin (3/3/2025). Banjir masih merendam wilayah Jakarta dan sekitarnya pada Selasa pagi.
BANJIR JAKARTA - Tim Seksi Pertolongan dan Penyelamatan (Silongmat) Sub Direktorat Patroli Air (Subdit Patroliair) Direktorat Kepolisian Perairan (Ditpolair) Korps Kepolisian Perairan dan Udara (Korpolairud) Badan Pemelihara Keamanan (Baharkam) Polri, mengevakuasi warga terdampak banjir, di Bidara Cina, Jatinegara, Jakarta Timur, Senin (3/3/2025). Banjir masih merendam wilayah Jakarta dan sekitarnya pada Selasa pagi. (WartaKota/Istimewa)

Pramono mengungkapkan, mayoritas banjir yang mengepung Jakarta adalah imbas air kiriman dari wilayah hulu, terutama Bogor, Jawa Barat.

“Banjir yang terjadi di Jakarta sekarang ini boleh dikatakan mayoritas hampir 90 persen lebih adalah kiriman. Karena curah hujan di Jakarta sendiri cukup rendah,” ucapnya.

Air yang turun di wilayah penyangga ibu kota ini pun kemudian masuk ke Jakarta dan menyebabkan banjir di daerah bantaran kali.

“Tetapi kami tidak mau menyalahkan siapapun. Ini menjadi tanggung jawab pemerintah Jakarta untuk mengatasi itu,” ujarnya.

Diketahui, hingga Selasa malam, setidaknya terdapat 117 RT dan dua ruas jalan yang masih tergenang.

Ratusan permukiman warga itu tersebar di 23 kelurahan yang ada di Jakarta Barat (15 RT), Jakarta Timur (56 RT), dan Jakarta Selatan (47 RT).

Ketinggian genangan pun cukup bervariasi, mulai dari 30 sentimeter hingga nyaris mencapai 4 meter.

Baca juga: Pramono Anung akan Bikin Sumur Resapan di Jakarta, Ini Bedanya dengan Versi Anies Baswedan

Minta Semua Pintu Air Dibuka

Pramono Anung diketahui sudah melakukan rapat khusus dengan sejumlah wali kota yang wilayahnya terdampak, seperti Jakarta Timur, Jakarta Pusat, dan Jakarta Selatan. 

Selain itu, ada juga Kepala Dinas Sumber Daya Air dan Kepala Dinas Sosial termasuk tim dari BPBD Jakarta.

Hal tersebut dilakukan Pramono dalam menghadapi banjir yang melanda wilayahnya akibat luapan Kali Ciliwung.

“Saya meminta pintu air untuk mulai dibuka supaya beban tidak lebih banyak ke timur, terutama di Ciliwung karena di Ciliwung saat ini masyarakat menghadapi beban yang sangat tinggi, pak wali kota setempat juga menyampaikan seperti itu dan memang saya sudah meminta beberapa pintu air dibuka,” ucap Pramono.

Selain untuk membuka pintu air, dia juga meminta seluruh pompa air yang mendorong air ke laut untuk diaktifkan seluruhnya. Diketahui saat ini baru 200 dari 500 pompa yang aktif bekerja.

“Pompa itu total 500 saya minta semua diaktifkan supaya air yang ada bisa dibuang ke laut,” minta dia.

Pramono juga meminta operasi modifikasi cuaca yang dilakukan oleh BPBD Jakarta untuk dilakukan.

Sebagian artikel ini telah tayang di TribunJakarta.com dengan judul Ratusan Pemukiman Warga di Jakarta Kebanjiran, Gubernur Pramono: 90 Persen karena Air Kiriman.

(Tribunnews.com/Gilang Putranto, TribunJakarta.com/Dionisius Arya Bima Suci, WartaKotalive.com/Yolanda Putri Dewanti)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved