Senin, 6 Oktober 2025

Banjir di Jakarta

225 Rumah Terendam Banjir, Pak RW di IKPN Bintaro Harap Pemprov Tinggikan Tanggul dan Keruk Sungai

Sejumlah warga, ungkap dia, telah kembali ke rumah untuk membersihkan sisa-sisa lumpur dan sampah bekas banjir

Penulis: Gita Irawan
Editor: Eko Sutriyanto
Tribunnews.com/Gita Irawan
Banjir Jakarta - Kompleks IKPN Bintaro, Kecamatan Pesanggrahan, Jakarta Selatan, masih terendam banjir hingga Rabu (5/3/2025) siang. Ketua RW 04 Kompleks IKPN Kelurahan Bintaro, Kecamatan Pesanggrahan, Kota Jakarta Selatan, Dekeu Karunia, berharap Pemprov DKI Jakarta bisa meninggikan tanggul Sungai Pesanggrahan di Kompleks IKPN Bintaro dan mengeruk kali. (Gita Irawan/Tribunnews.com). 


TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Ketua RW 04 Kompleks IKPN Kelurahan Bintaro, Kecamatan Pesanggrahan, Kota Jakarta Selatan, Dekeu Karunia, mengatakan sebanyak 225 rumah warganya terendam banjir akibat luapan Sungai Pesanggrahan yang berada di dekat kompleks sejak Selasa (4/3/2025) kemarin.

Ia mengatakan sebanyak 225 rumah di lima RT tersebut mengalami kerugian harta benda akibat banjir tersebut.

Sebagian warga yang memiliki bayi dan lansia, ungkap dia, telah dievakuasi ke rumah keluarganya masing-masing sejak Selasa (4/3/2025) kemarin.

Namun demikian, ada beberapa warga yang sempat mengungsi di posko pengungsian semalam.

Selain itu, sebagian warga juga memilih tetap berada di lantai dua rumahnya meski listrik padam.

"Kalau kemarin itu, pada tanggal 4 (Maret 2025) pagi, sempat terlihat air mulai surut. Namun, menjelang sore, air kembali naik karena limpasan dari tanggul. Kalau kira-kira sih, kemungkinan tinggi air mencapai 3,5 meter sampai 4 meter," ungkap Dekeu di Kompleks IKPN Bintaro pada Rabu (5/3/2025).

Baca juga: Sibuknya Pak RW Dekeu, Rumahnya Terdampak Banjir Paling Parah Tapi Harus Bantu Warga di IKPN Jaksel

Meski banjir sempat tinggi, pada Rabu (5/3/2025) siang air mulai berangsur surut.

Sejumlah warga, ungkap dia, telah kembali ke rumah untuk membersihkan sisa-sisa lumpur dan sampah bekas banjir.

Hal tersebut, kata dia, karena tiga pompa air untuk membuang air banjir ke Sungai Pesanggrahan telah diaktifkan.

Selain itu, pemerintah setempat juga mendatangkan kendaraan penyedot air dari Dinas Sumber Daya Air.

"Sore ini sepertinya bakal surut karena tiga pompa masih beroperasi 24 jam sejak kemarin. Posisi pintu air juga sudah dibuka, sehingga aliran air lebih cepat," kata dia.

"Insya Allah, dengan dioperasikannya mobil pompa, banjir bisa lebih cepat surut," lanjutnya.

Namun demikian, ia berharap Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dapat melakukan pengerukan kali dan meninggikan tanggul yang ada di Kompleks IKPN.

Dengan demikian, banjir serupa dapat dicegah.

"Harapan kami ke pemerintah, khususnya DKI Jakarta, adalah bagaimana caranya agar pengerukan kali dan peninggian tanggul yang sudah direncanakan dapat segera terlaksana. Mudah-mudahan bisa segera direalisasikan," harapnya.

"Karena itu akan mengurangi dan mencegah bahaya banjir seperti ini," pungkasnya. (Gita Irawan/Tribunnews.com)

 

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved