Banjir di Jakarta
Perjuangan Seorang Ibu di Kebon Pala Jaktim: Terjang Banjir Subuh-subuh Demi Jualan Kue
Sonya seorang ibu rumah tanggah rela menerjang air keruh banjir pukul 03.30 WIB pergi mengambil kue di Pasar Senen, Jakarta Pusat
Penulis:
Abdi Ryanda Shakti
Editor:
Erik S
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Banjir yang melanda di Kebon Pala, Kampung Melayu, Jakarta Timur pada Selasa (7/8/2025) tak menyurutkan semangat warga dalam mencari nafkah.
Sonya misalnya, seorang ibu yang merupakan pedagang kue yang rela menerjang air keruh banjir pukul 03.30 WIB untuk pergi mengambil kue dari seseorang untuk dijual.
Tak jarang juga Sonya harus pergi ke Pasar Senen, Jakarta Pusat untuk membeli kue lainnya agar dagangannya lebih variatif.
Baca juga: Momen Gubernur DKI Pramono Anung Minta Maaf ke Warga Jakarta Terdampak Banjir
Sonya yang tinggal dengan anak laki-lakinya itu bercerita pada pukul 03.00 WIB setiap harinya dia harus bangun untuk bersiap menjadi pejuang rupiah.
Turun dari tangga, dia harus berhadapan dengan air yang sudah masuk di lantai 1 rumahnya.
Namun tanpa pikir panjang, dia pun menerjang air yang ketinggiannya sudah mencapai 75 cm atau setara dengan dadanya untuk ke tempat yang lebih tinggi.
Bukan dengan tangan kosong, Sonya pun membawa keranjang yang dia taruh di atas kepalanya berisikan baju kering sebelum dipakai kue-kue yang akan dijajakannya di sekolah TK di kawasan Cipinang Elok, Jakarta Timur atau 8 kilometer dari kediamannya.
"Iya dagang kue-kue pasar gitu di Cipinang Elok, tadi saya jam setengah 4 saya turun (buat jualan) air udah di bawah dada. Ya iya ditrabas aja, tapi saya udah bawa baju ganti buat jualan," kata Nyanyak kepada Tribunnews.com.
Kerjaan yang sudah digeluti kurang lebih 39 tahun ini dilakukan tak kurang agar kebutuhan sehari-hari bisa terpenuhi. Apalagi sang suami sudah meninggal 5 tahun silam.
Meski keuntungan tak seberapa, namun menurutnya uang yang dihasilkan cukup untuk memenuhi kebutuhan dirinya dan anaknya.
Baca juga: Hanya Kuda dan Motor Listrik yang Berani Terjang Banjir Ciledug Jalan Penghubung Tangerang-Jakarta
Sang anak pun turut membantu keuangan keluarga dengan bekerja sebagai tukang sortir paket di sebuah ekspedisi.
"Lumayan dah, buat dapur ngebul mah," ungkapnya.
Sonya mengaku tidak akan berhenti untuk mencari nafkah meski diakuinya tempat tinggalnya sudah menjadi lokasi langganan banjir.
"Yang kebanjiran ya kebanjiran, nyari duit mah jalan terus kalau saya. Banjir mah saya enggak pikirin, asal jangan ujan aja, kalau ujan namanya di komplek kan, kaga kejual (dagangan)" ungkapnya.
Baca juga: Tembok Jebol Sebabkan Banjir di Jati Padang Jaksel Tak Kunjung Surut, Warga Bertahan di Pengungsian
Lebih lanjut, Sonya mengaku tidak akan mau jika pemerintah ingin merelokasi dirinya ke tempat lain.
Alasannya lantaran dia merupakan warga asli Kebon Pala, Jakarta Timur dan sudah nyaman dengan lingkungan sekitarnya.
Banjir di Jakarta
Tinjau Banjir di Ciledug, Gubernur Banten Andra Soni Pakai Sandal Crocs Seharga Nyaris Sejuta |
---|
Momen Gubernur DKI Pramono Anung Minta Maaf ke Warga Jakarta Terdampak Banjir |
---|
Hanya Kuda dan Motor Listrik yang Berani Terjang Banjir Ciledug Jalan Penghubung Tangerang-Jakarta |
---|
Terdampak Banjir, Warga Jati Padang Jaksel Dirikan Dapur Mandiri, Tak Dapat Bantuan Pemerintah? |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.