Selasa, 30 September 2025

Aktor Sandy Permana Tewas di Cibarusah

Hasil Autopsi Sandy Permana yang Tewas Dibunuh: Ada 7 Luka Tusuk, Penyebab Kematian di Leher

Polisi ungkap hasil autopsi Sandy Permana (46), aktor sinetron 'Mak Lampir' yang tewas ditusuk di Cibarusah, Bekasi, Jawa Barat, Minggu (12/1/2025).

Penulis: Nina Yuniar
Editor: Febri Prasetyo
Capture YouTube KOMPASTV
Dirkrimum Polda Metro Jaya Kombes Pol Wira Satya Triputra dalam konferensi pers pembunuhan Sandy Permana di Polda Metro Jaya, Jakarta Selatan, Kamis (16/1/2025). 

TRIBUNNEWS.COM - Aktor sinetron "Mak Lampir", Sandy Permana (46), tewas secara mengenaskan di Perumahan TNI/Polri Cibarusah Jaya, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, Minggu (12/1/2025) pagi.

Sandy Permana tewas setelah ditusuk secara bertubi-tubi oleh tetangganya, Nanang Irawan alias Gimbal (45), yang kini sudah berstatus sebagai tersangka.

Meski dia menderita sejumlah luka tusuk di sekujur badannya, penyebab kematian Sandy Permana terdapat di bagian leher.

Hal itu terdapat dari hasil autopsi Sandy Permana yang diungkapkan Dirkrimum Polda Metro Jaya Kombes Pol. Wira Satya Triputra dalam konferensi pers Kamis (16/1/2025) kemarin.

"Didapatkan beberapa luka di tubuh korban yakni pada bagian dada khususnya, kemudian bagian leher kiri, kemudian di pelipis sebelah kiri, bagian kepala, bagian wajah, bagian punggung serta perut," kata Wira saat konferensi pers Polda Metro Jaya, Jakarta Selatan, Kamis, dikutip Tribunnews.com dari YouTube KOMPASTV.

Berdasarkan hasil autopsi korban, Sandy Permana meninggal dunia akibat pendarahan hebat karena luka tusuk di bagian leher sebelah kiri.

"Dari hasil visum maupun autopsi, disimpulkan bahwa penyebab kematian diakibatkan kekerasan benda tajam pada sisi kiri leher yang memotong pembuluh bilik utama kiri sehingga menyebabkan pendarahan hebat," kata Wira.

Baca juga: Apakah Nanang Gimbal Sudah Bikin Rencana untuk Bunuh Sandy Permana? Ini Jawaban Polisi

Ada 7 Luka Tusuk

Nanang Gimbal tanpa ampun menusukkan pisau ke arah korban secara berkali-kali.

"Modus operandi dari pada si pelaku melakukan perbuatan yaitu dengan cara menusuk ke bagian perut kiri korban sebanyak 2 kali dalam posisi korban masih berada di atas motor," terang Wira.

Sandy Permana sempat berhenti untuk memberikan perlawanan terhadap serangan Nanang Gimbal.

"Kemudian korban berhenti dan korban melakukan perlawanan dengan cara menangkis," sebut Wira.

Namun, Nanang Gimbal tetap berusaha untuk menusuk sang aktor.

"Tersangka tetap berusaha untuk melukai korban dengan cara menusuk kembali ke arah pelipis kiri korban sebanyak 1 kali, kemudian menusuk kepala korban sebanyak 1 kali. Kemudian menusuk ke arah dada korban sebanyak 1 kali. Kemudian pelaku menusuk ke arah leher kiri korban sebanyak 1 kali," ujar Wira.

"Selanjutnya pada saat korban ingin lari menyelamatkan diri, tersangka mengejar dan menusuk kembali ke arah punggung kiri korban sebanyak 1 kali dengan menggunakan sebilah pisau," 

"Pisau tersebut diambil dari kandang ayam dari samping rumah dari pada tersangka," tambahnya.

Kronologi dan Motif Penusukan Sandy Permana

Tersangka Nanang Gimbal dihadirkan dalam konferensi pers pembunuhan Sandy Permana di Polda Metro Jaya, Jakarta Selatan, Kamis (16/1/2025).
Tersangka Nanang Gimbal dihadirkan dalam konferensi pers pembunuhan Sandy Permana di Polda Metro Jaya, Jakarta Selatan, Kamis (16/1/2025). (Capture YouTube KOMPASTV)

Penusukan yang menewaskan Sandy Permana ini terjadi pada sekitar pukul 06.30 WIB, saat Nanang Gimbal memperbaiki sepeda motor di pinggir jalan di depan rumahnya.

Kemudian, Nanang Gimbal melihat Sandy Permana yang mengendarai sepeda motor listrik melintas di depan rumah tersangka.

Menurut pengakuan Nanang Gimbal, Sandy Permana melihat tersangka dengan tatapan sinis bahkan sempat meludah ke arahnya.

"Tiba-tiba korban meludah dan menatap sinis terhadap tersangka kemudian tersangka merasa emosi," ungkap Wira.

Melihat sikap korban tersebut, Nanang Gimbal pun merasa tersinggung dan sontak ingin meluapkan emosinya yang selama ini ia pendam terhadap Sandy Permana.

Korban dan tersangka yang bertetangga di Blok H4 RT. 05/RW. 08 di Perumahan TNI/Polri Cibarusah Jaya, sejak 2017 itu memang dikenal tidak akur.

"Lalu tersangka mengambil pisau dari kandang di samping rumah, kemudian tersangka berlari mengejar korban dengan maksud untuk melukai korban serta meluapkan kekesalan yang selama ini terpendam," beber Wira.

Baca juga: Sosok Terduga Penusuk yang Tewaskan Sandy Permana: Dikenal Pendiam, Dulunya Kru Film

Sandy Permana sempat dilarikan ke RSUD Cileungsi di daerah Bogor guna mendapat pertolongan medis, namun nyawanya tidak terselamatkan.

Sementara itu, Nanang Gimbal kabur ke menuju jalan raya dan menumpang truk-truk hingga sampai ke wilayah Karawang, Jawa Barat.

Nanang Gimbal berhasil dibekuk tim Resmob Ditreskrimum Polda Metro Jaya bersama Satuan Reserse Kriminal Polres Metro Bekasi di Dusun Poris, Desa Kutamukti, Kecamatan Kutawaluya, Kabupaten Karawang, Jawa Barat, Rabu (15/1/2025) pagi.

Atas perbuatannya, tersangka Nanang Gimbal dijerat dengan Pasal 338 KUHP tentang pembunuhan dan/atau Pasal 354 ayat (2) KUHP tentang penganiayaan yang mengakibatkan kematian.

"Terhadap tersangka, kami persangkakan dengan Pasal 338 KUHP dan/atau Pasal 354 ayat (2) KUHP, dengan ancaman untuk Pasal 338 KUHP yaitu maksimal 15 tahun (penjara), sedangkan untuk Pasal 354 ayat (2) dengan ancaman hukuman selama 10 tahun," katanya.

(Tribunnews.com/Nina Yuniar)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan