Senin, 6 Oktober 2025

Bos Rental Mobil Tewas Ditembak

Kasus Penembakan Bos Rental Mobil, Praktisi Media: Pemberitaan Harus Berikan Gambaran Utuh

Praktisi media menilai bahwa banyak pemberitaan yang tidak menggali keseluruhan konteks.

TribunBanten.com/Engkos
Pusat Polisi Militer TNI Angkatan Laut (Puspomal) menggelar rekonstruksi penembakan bos rental mobil di Tangerang, Banten, Sabtu (11/1/2025). 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Peristiwa penembakan yang melibatkan anggota TNI dan pihak rental mobil memicu perdebatan publik.

Tidak hanya karena kronologinya tetapi juga soal pemberitaan.

Praktisi media menilai bahwa banyak pemberitaan yang tidak menggali keseluruhan konteks.

"Media harus memberikan gambaran yang lebih utuh, bukan hanya mengedepankan sensasi dari satu sisi. Peristiwa ini adalah tragedi yang melibatkan kesalahan dari kedua belah pihak, bukan sekadar tindakan sepihak," ujar Praktisi Media Dar Edi Yoga dalam keterangannya, Senin (13/1/2025).

Dar Edi Yoga menjelaskan pemberitaan yang terlalu fokus pada salah satu pihak bisa menyebabkan tidak dapat memberikan gambaran utuh.

Misalnya, kata Dar Edi Yoga, soal anggota TNI yang melepaskan tembakan digambarkan sebagai pelaku utama tanpa mengulas situasi yang terjadi.

"Ini jika kita melihat video yang beredar. Media seharusnya menggali lebih dalam soal kenapa tidak ada pelibatan kepolisian sejak awal mobil tersebut digelapkan. Ini tidak muncul dalam pemberitaan," ujar Dar Edi Yoga.

Menurut Yoga, media juga kurang menyoroti akar permasalahan sebenarnya: keterlibatan sindikat penadah mobil curian.

Ia menilai, kedua belah pihak sebenarnya adalah korban dari sindikat ini. Namun, ketegangan yang terjadi akibat miskomunikasi dan ketidaktahuan masing-masing pihak terhadap kapasitas lawannya memicu eskalasi konflik.

"Ini soal sistem hukum yang lemah, bagaimana sindikat penadah beroperasi, dan perlunya edukasi bagi masyarakat tentang pentingnya melibatkan aparat hukum dalam menyelesaikan masalah," tegasnya.

Dar Yoga mengingatkan bahwa pemberitaan yang tidak berimbang dapat memicu polarisasi dan memperburuk citra salah satu pihak.

"Peran media bukan hanya menyampaikan berita, tetapi juga mendidik publik dengan informasi yang benar dan proporsional," pungkas Dar E Yoga peraih Pers Card Number One PWI.

Penjelasan TNI AL Soal Rekonstruksi

Pusat Polisi Militer Angkatan Laut (Puspomal) gelar rekonstruksi penembakan yang dilakukan di TKP, Sabtu (11/1/2025) dini hari.

Harusnya, rekonstruksi dilakukan Jumat (10/1/2025) pukul 23.00 WIB namun molor karena lokasi giyur hujan.

Dalam rekonstruksi yang digelar pada Sabtu (11/1/2025) dini hari, menyatakan dugaan adanya pengeroyokan sebelum insiden penembakan bos rental di Rest Area Tol Tangerang-Merak, tidak ada.

Sebelumnya, TNI AL menyebut bahwa anggotanya terlibat penembakan bos rental di Tangerang, setelah dikeroyok 15 orang tidak dikenal.

Ini mengacu pada video yang beredar, sesaat sebelum terjadinya penembakan.

Menanggapi fakta yang terungkap dalam rekonstruksi, Pangkoarmada RI, Laksamana Madya TNI Denih Hendrata, menyatakan dugaan pengeroyokan itu muncul berdasarkan laporan awal yang ia terima dari hasil penyelidikan penembakan bos rental di Rest Area.

Namun, Denih mengakui, fakta tersebut memerlukan pembuktian lebih lanjut.

"Mengenai pengeroyokan itu yang saya sampaikan berdasarkan informasi awal dan video yang saya terima," ujar Denih kepada Kompas.com, Minggu (12/1/2025).

Ia menegaskan bahwa seluruh laporan tersebut harus melalui proses investigasi yang mendalam.

"Laporan ini harus ada pembuktian dan semua pembuktian itu melalui proses penyelidikan lanjutan oleh Puspomal bekerja sama dengan Polda Banten," tambahnya.

 

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved