Kebakaran Pabrik di Bekasi
Pesan Terakhir Korban Kebakaran Pabrik di Bekasi ke Istri: Kita Sampai Tua Jaga Anak hingga Sukses
Wajahnya terlihat sangat pucat. Sesekali ia memegang kepala sambil mengusap air matanya yang menetes di pipinya.
Mulanya, dia tidak mengetahui persis peristiwa kebakaran hebat tersebut.
Padahal, pukul 06.10 WIB pada Jumat pagi, ayah Sinawati sempat melihat ada kepulan asap hitam membumbung dari kawasan Pabrik di Medan Satria, Kota Bekasi dari lantai dua rumahnya.
Sebab, lokasi rumah dengan kawasan Pabrik di Medan Satria, Kota Bekasi hanya berjarak kurang 10 menit berkendara sepeda motor.
“Saya tahu-tahu udah dihabis Jumat (Salat Jumat), baru tahu kalau tempat suami saya bekerja itu kebakaran. Dari teman saya, saya cek ke sana datang. Ya emang ambulance bolak-balik, posisi ya suami saya nggak ada di sana. Katanya udah dibawa semua ke rumah sakit (RS Polri Kramat Jati),” kata Sinawati kepada Tribunnews, Sabtu pagi.
Dia pun mendapati informasi bahwa para korban yang dibawa ke RS Polri dalam dalam kondisi jenazah.
Sinawati segera diminta sampel dan pengecekan DNA untuk mencocokkan jenazah yang menjadi korban dalam peristiwa kebakaran itu.
“Kemarin ke sana ke RS Polri, ya itu udah berbentuk jenazah, yang udah nggak selamat gitu,” ujarnya.
Sinawati mengungkapkan, dirinya tak memiliki firasat apapun akan ditinggal oleh sang suami. Sebab, sesaat sebelum berangkat bekerja pada Kamis (31/10/2024) malam, dia dan sang suami, Rahmat tidak ada pembicaraan.
Namun, tiba-tiba cerita Sinawati terhenti. Dia pun mengingat pembicaraan terakhirnya dengan sang suami, Rahmat pada Kamis siang.

Di momen itu, dia dan sang suami Rahmat berbincang saling menguatkan, dan berjanji untuk bersama-sama hingga hari tua di sebuah kaca lemari di dalam rumahnya.
Sinawati juga mengungkapkan, sang suami, Rahmat berkata untuk bersama-sama menjaga ketiga anak mereka tumbuh dewasa dan menjadi orang sukses. Disaat menceritakan itu, air mata dan tangis Sinawati pecah seketika.
“Dia (Rahmat) berangkat malam, nggak ada saya firasat apa-apa. Dia berangkat malam, cuma siangnya aja saya ngobrol sama dia sambil ngaca gitu. ‘Kita udah tua ya?’, ‘iya udah tua’. Terus dia bilang, ‘kita sama-sama jagain ya. Kita sampai tua jagain anak-anak, sampai anak-anak sukses’. Dia cuman ngomong gitu aja,” cerita Sinawati sambil menangis.
“Pas siang pulang kerja tuh ya, jam 11.00 WIB. Dia mengomong lagi ‘kita sama-sama kuat, kita sama-sama jalanin hidup ini ya’,” sambungnya.
Baca juga: Sopir Truk Ugal-ugalan di Tangerang Melawan saat Dikepung Massa, Kunci Ban jadi Senjata
Sebelum berangkat kerja pada Kamis malam, dia juga tak terlibat perbincangan dengan sang suami, Rahmat.
Saat itu, Rahmat hanya berpamitan kepadanya untuk berangkat kerja.
Kebakaran Pabrik di Bekasi
Warga Cium Bau Limbah Sebelum Pabrik Terbakar, Rumah Juga Bergetar Kencang Saat Ada Ledakan |
---|
Sang Paman Ungkap Korban RH Sosok yang Baik, Sudah 5 Tahun Bekerja di Pabrik Pakan Ternak |
---|
Tatapan Kosong Istri Korban Kebakaran Pabrik saat Datangi RS Polri, Ungkap Alasan Tolak Diwawancara |
---|
Minta Kejelasan, Keluarga Korban Kebakaran Pabrik di Bekasi Datangi Pos DVI Ante Mortem RS Polri |
---|
Rencana Cuti Kumpul Keluarga Kandas, Rahmat Tak Pulang ke Rumah, Tewas Kebakaran Pabrik di Bekasi |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.