Kamis, 2 Oktober 2025

Baru 2 Hari Jadi ART, Jesika Jadi Korban Tewas Kebakaran Toko Bingkai di Mampang

Jesika bekerja sebagai asisten rumah tangga (ART) di toko bingkai itu bersama dua korban jiwa lainnya, yakni Sella Sayola Fitria (22) dan Indah Ayu

Editor: Erik S
KOMPAS.com/Dzaky Nurcahyo
Kebakaran melanda toko pigura yang terletak di Jalan Mampang Prapatan Raya, Jakarta Selatan, Kamis (18/4/2024) 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA- Jesika Rama Dani (18) menjadi satu dari tujuh korban tewas kebakaran  toko bingkai Saudara Frame di Mampang Prapatan, Jakarta Selatan.

Jesika diketahui baru dua hari berada di Jakarta.

"Jesika baru sampai di Jakarta tanggal 17 April. Setelah Lebaran, dia dapat kerja di sini," kata saudara Jesika bernama Hendra di RS Polri Kramat Jati, Jakarta Timur, Jumat (19/4/2024).

Baca juga: Identitas 7 Korban Meninggal Dunia Kebakaran Toko Bingkai Mampang Jakarta Selatan, Ada Bayi 2 Tahun

Jesika bekerja sebagai asisten rumah tangga (ART) di toko bingkai itu bersama dua korban jiwa lainnya, yakni Sella Sayola Fitria (22) dan Indah Ayu Tiara Sari (25).

Namun, Hendra tidak mengingat pasti kapan saudaranya mendapat pekerjaan di toko bingkai tersebut. Dia hanya mengatakan, Jesika langsung diterima dan tinggal bersama bosnya pada Rabu (17/4/2024).

Namun, nasib berkata lain, Jesika tidak bisa melanjutkan pekerjaannya karena tewas terjebak di dalam toko saat kebakaran terjadi.

"Musibah enggak ada yang tahu. Baru dua hari di Jakarta, tiba-tiba ada kebakaran ini," ujar Hendra.

Menurut Hendra, orangtua Jesika langsung menangis usai mendengar kabar tentang putri mereka.

"Siapa yang enggak sedih. Anaknya yang baru saja merantau buat kerja di Jakarta, justru dapat musibah besar kayak gini," katanya.

Jenazah Jesika langsung dibawa ke Lampung menggunakan mobil jenazah swasta pada Jumat pukul 22.51 WIB. Rencananya, jesika akan dimakamkan pada Sabtu (20/4/2024), atau setibanya di Lampung.

"Malam ini kami langsung berangkat (ke Lampung). Buat apa lama-lama di sini. Di Lampung ada pemakaman keluarga, Jesika dimakamkan di sana," ujar Hendra. "Setelah tiba di Lampung bakal langsung dimakamkan," katanya lagi. 

7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai Mampang Prapatan Teridentifikasi

RS Polri Kramat Jati berhasil mengidentifikasi identitas tujuh jenazah korban kebakaran toko bingkai di Jalan Mampang Prapatan Raya, Mampang Prapatan, Jakarta Selatan, pada Jumat (19/4/2024) malam.

Kepala RS Polri Kramat Jati Brigjen Hariyanto mengatakan seluruh jenazah korban teridentifikasi berdasar pencocokan data gigi dari antemortem dengan postmortem.

Baca juga: 3 dari 7 Korban Tewas Kebakaran di Mampang Merupakan ART Perempuan dari Pemilik Toko

"Kami baru saja selesai rekonsiliasi. Alhamdulillah tujuh korban tersebut sudah diidentifikasi semua," kata Hariyanto di RS Polri Kramat Jati, Jakarta Timur, Jumat (19/4/2024).

Jenazah tujuh korban yang teridentifikasi merupakan pria berinisial TT (75), perempuan berinisial H (39), bayi laki-laki R (2), anak laki-laki berinisial A (7) yang merupakan satu keluarga.

Sementara tiga jenazah lain merupakan asisten rumah tangga (ART) yang bekerja di lokasi yakni perempuan berinisial T (25), ART perempuan berinisial S (22), dan ART perempuan berinisial J (18).

Lantaran sudah dinyatakan teridentifikasi, ketujuh jenazah yang sebelumnya dibawa ke Instalasi Forensik RS Polri Kramat Jati kini sudah dapat diserahkan kepada pihak keluarga.

Namun pada Jumat (19/4/2024) malam baru lima dari tujuh jenazah yang diserahkan, sementara dua jenazah korban kebakaran Mampang Prapatan lainnya menunggu keputusan pihak keluarga.

"Ada lima, kakek, ibu, ada dua anak, satu ART. ART ini inisial T. Nanti kami persiapkan kalau mau dibawa ke kediaman Masing-masing kami siapkan semuanya," ujarnya.

Hariyanto menuturkan selain jenazah pihaknya juga menyerahkan properti atau barang pribadi seperti kalung, perhiasan, pakaian yang terakhir dikenakan korban saat kejadian.

Baca juga: Terungkap Kondisi 7 Orang yang Tewas dalam Kebakaran di Mampang, Seluruhnya Ditemukan di Atas Kasur

Meski ketujuh korban menderita luka bakar berat dengan tingkat 90 persen dan derajat kedalaman tingkat empat, tapi RS Polri Kramat Jati menyatakan tidak mengalami kesulitan berarti saat identifikasi.

"Jadi Alhamdulillah ini juga disaster-nya juga tertutup ya bukan terbuka (tidak ada orang luar), jadi disaster ini diketahui oleh keluarga yang tinggal di dalam itu siapa saja," tuturnya. (Kompas.com/Tribunnews)

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved