Selasa, 7 Oktober 2025

Ketua Petani Kampung Susun Bayam Ditangkap, Istri: Suami Saya Dicekik, Saya Masak Porak Poranda

Polisi menjemput paksa Ketua Petani Kampung Susun Bayam (KSB) Furqon di rumahnya jelang buka puasa.

Editor: Erik S
Warta Kota/Fitriyandi Al Fajri
Ketua Kelompok Tani Kampung Bayam, M Furqon 

Munjiah mengungkapkan, alasan polisi menjemput paksa suaminya karena Furqon tidak menanggapi surat panggilan kedua.

"Karena tidak menanggapi pelayangan surat kedua, jadi mereka merasa tidak dihargai," tuturnya.

Ditangkap jelang buka puasa

Munjiah istri Furqon ketua petani Kampung Susun Bayam (KSB) yang dijemput paksa polisi. Rabu (3/4/2024)
Munjiah istri Furqon ketua petani Kampung Susun Bayam (KSB) yang dijemput paksa polisi. Rabu (3/4/2024) (KOMPAS.com/ SHINTA DWI AYU)

Aksi jemput paksa tersebut sangat disesalkan warga Kampung Susun Bayam (KSB).

Hal tersebut membuat warga KSB melakukan protes keras lantaran polisi tak menunjukkan surat penangkapan yang jelas saat mengamankan Furqon.

"Penjemputan paksa ketua kampung tani kami sore kemarin (Selasa 2 April 2024) pukul 17.52 WIB, menjelang buka puasa tanpa adanya surat perintah atau bukti yang ditunjukan oleh pihak kepolisian. Kita sebut sebagai penculikan," tutur Yusron Sekjend Nasional Front Perjuangan Pemuda Indonesia.

Baca juga: Anies Mengaku Sulit Bertemu dengan Masyarakat Kampung Bayam: Saya Datang ke Sana Diam-diam

Yusron menjelaskan, penjemputan paksa Furqon dianggap mencederai upaya mediasi warga KSB dengan berbagai pihak.

"Tanggal 1 April kami melakukan pramediasi oleh Komnas Hak Asasi Manusia (HAM). Komnas HAM menilai polemik ini sudah terlalu berlarut-larut," sambungnya.

Menurut Yusron, Komnas HAM juga sudah memberikan surat kepada pihak kepolisian agar tidak melakukan tindakan selama proses mediasi berjalan.

Namun, ternyata pihak kepolisian justru melakukan penangkapan kepada Furqon pada Selasa kemarin.

Sementara itu, istri dari Furqon, Munjiah (47) menyebut alasan pihak kepolisian melakukan penjemputan paksa karena suaminya tidak menanggapi surat panggilan kedua.

"Karena tidak menanggapi pelayangan surat kedua, jadi mereka merasa tidak dihargai," ucap Munjiah. (Kompas.com)

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved