Selasa, 30 September 2025

Gudang Peluru Armed di Bekasi Kebakaran

Kebakaran Gudang Amunisi di Ciangsana Bogor, Amunisi 65 Ton Hangus dan Meledak, Api Berkobar 10 Jam

Sesuai prosedur, amunisi yang sudah tak terpakai harus disimpan sementara ke dalam gudang untuk nantinya akan dilakukan disposal

Editor: Eko Sutriyanto
Instagram
Gudang peluru atau amunisi Yon Armed 7 milik Kodam Jaya/Bekasi yang berlokasi di Jalan Raya Siliwangi, Desa Ciangsana, Kecamatan Gunung Putri, Kabupaten Bogor, mengalami ledakan dan kebakaran hebat, Sabtu (30/3/2024). 

"Kaca pada pecah, genteng pada bolong," ujar Andre.

Ia mengungkapkan, pada saat ledakan terjadi warga di perumahan Visalia diminta untuk mengosongkan rumah.

"Pas saat lagi meledak, warga disuruh keluar untuk mengosongi perumahan, suruh mengungsi," sambungnya.

Selain ledakan, beberapa amunisi seperti peluru dan granat dari lokasi kebakaran terpental ke perumahan ini.

“Kalau yang tadi pagi sih cuma lima granat lempar yang mirip nanas,” ucap Andre.

Saat ini selongsong peluru dan granat sudah diamankan oleh Tim Gegana.

Lalu Menurut Cito salah seorang sekuriti di perumahan Visalia, saat ini warga belum diperkenankan untuk kembali ke rumah.

Pasalnya, anggota TNI masih melakukan penyisiran untuk memastikan apakah masih ada amunisi yang tertinggal atau tidak di perumahan ini.

"Ini mah memang sudah kosong dari semalam dan masih dilakukan penyisiran," ujarnya di lokasi.

Beberapa warga yang datang sekitar pukul 10.00 WIB-10.42 WIB hanya diperkenankan untuk mengambil pakaian atau melihat kondisi rumah.

Di lokasi pengungsian Marlina (32), seorang warga Desa Ciangsana, Kecamatan Gunungputri, Kabupaten Bogor, berbagi kisahnya setelah mengungsi akibat ledakan gudang amunisi TNI AD.

Bersama dengan 85 orang lainnya, Marlina harus mengungsi dari rumahnya yang berjarak hanya 10 meter dari gudang amunisi yang meledak. Pada saat ledakan terjadi, Marlina bersama keluarganya hendak berbuka puasa.

Namun, ledakan kedua yang lebih besar daripada yang pertama membuatnya ketakutan. Marlina memilih untuk kabur, sehingga keluarganya tidak bisa berbuka puasa.

"Kejadiannya kan ledakan pertama kecil sebelum Maghrib dikira tuh petir, ledakan kedua lumayan besar itu setelah adzan Maghrib terus pegawai tuh pada nyuruh warganya keluar rumah, nah warga udah keluar rumah ada ledakan lagi kencang langsung evakuasi keluar kampung, itu abis Maghrib," ujarnya.

Marlina kabur saat mendengar ledakan ketiga, yang menurutnya lebih besar dari yang pertama dan kedua. Meskipun ledakan tersebut terjadi hingga tiga kali, Marlina tidak melihat benda-benda yang berkaitan dengan senjata atau sejenisnya.

Halaman
1234
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan