Polisi Tangkap Pria yang Jual 20 Ribu Data Nasabah yang Diklaim Milik Bank BCA ke Dark Website
Kombes Ade Safri Simanjuntak mengatakan dari hasil penyelidikan, tersangka menjual data tersebut ke sebuah dark web bernama breachforum.
Penulis:
Abdi Ryanda Shakti
Editor:
Muhammad Zulfikar
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Abdi Ryanda Shakti
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - MRGP (28), seorang pria ditangkap lantaran melakukan ilegal akses dan menjual 20 ribu data nasabah dengan mencatut nama PT Bank Central Asia Tbk (BCA).
Pengungkapan kasus ini berawal dari laporan dari tim legal BCA yang terdaftar dengan nomor LP/B/4396/VII/2023/SPKT/Polda Metro Jaya pada 28 Juli 2023 lalu.
Dapat dipastikan bahwa data-ata yang diklaim sebagai data nasabah bank BCA, baik data di My BCA maupun internet banking BCA dipastikan bahwa itu bukan merupakan kebocoran dari web resmi Bank BCA
Direktur Reserse Kriminal Khusus Polda Metro Jaya Kombes Ade Safri Simanjuntak mengatakan dari hasil penyelidikan, tersangka menjual data tersebut ke sebuah dark web bernama breachforum.
Baca juga: Tepis Informasi Hoax yang Beredar, BCA Berkomitmen untuk Senantiasa Menjaga Data Nasabah
"Di mana dalam postingan yang diunggah di Breachforums.is terdapat postingan yang menjualbelikan data kartu kredit nasabah bank BCA," kata Ade dalam konferensi pers, Senin (14/8/2023).
Setelah diprofilling, tersangka diketahui menjual data itu menggunakan nama akun 'pentagram' dan berhasil ditangkap di daerah Tebet, Jakarta Selatan pada 8 Agustus lalu.
"Di website breachforums, selanjutnya pada sekira 23 Juli 2023, kemudian MRGP ini memposting menjual data kartu kredit yang merupakan data dari nasabah bank BCA," ucapnya.
Baca juga: Kementerian BUMN Perlu Segera Mitigasi untuk Lindungi Data Nasabah BSI
Karena unggahan itu viral, MRGP menghapus unggahan nama dan mengganti nama akun menjadi 'curious'.
Pada akhir Juli, lagi-lagi MRGP mengganti nama akunnya, kini menjadi 'killthebank'.
"Kemudian MRGP melakukan mengupload, memposting terkait dengan data myBCA maupun data internet banking milik BCA yang diklaim oleh tersangka itu didapat dari situs resmi Bank BCA," tuturnya.
Ade melanjutkan, dari penyelidikan dan penyidikan, diketahui data nasabah yang diperjualbelikan tersebut bukan merupakan data nasabah Bank BCA.
"Dapat dipastikan bahwa data-ata yang diklaim sebagai data nasabah bank BCA, baik data di My BCA maupun internet banking BCA dipastikan bahwa itu bukan merupakan kebocoran dari web resmi Bank BCA," ujarnya.
Dari hasil pemeriksaan, diketahui pelaku pernah menjadi karyawan situs pinjaman online (pinjol) pada tahun 2017-2020 dan operator situs judi online di Kamboja pada tahun 2021-2022.
Ade menyebut data-data yang diperjualbelikan dan diklaim sebagai data nasabah BCA itu diperoleh pelaku saat bekerja di dua tempat tersebut.
Aksi Tabur Bunga Aliansi Perempuan Indonesia di Depan Polda Metro Jaya, Minta Delpedro Cs Dibebaskan |
![]() |
---|
Timeline Kasus Penculikan-Pembunuhan Kacab Bank BUMN, Dimulai Juni 2025 Muncul Rencana Jahat |
![]() |
---|
Otak Penculikan Kacab Bank BUMN Dapat Informasi Rekening Dormant dari S, Polisi Lakukan Pengejaran |
![]() |
---|
Polda Metro Jaya Buka Ruang untuk Keluarga Diplomat Arya Daru Sampaikan Temuan Fakta Baru |
![]() |
---|
Dirreskrimum Polda Metro Jaya: Tewasnya Kacab Bank BUMN Bukan Pembunuhan Berencana |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.