Jumat, 3 Oktober 2025

Polusi Udara di Jakarta

Arahan Presiden Jokowi untuk Atasi Polusi Udara di Jabodetabek: Rekayasa Cuaca hingga Hybrid Working

Presiden Jokowi memberikan arahan jangka pendek dan menengah untuk mengatasi polusi udara yang terjadi di Jabodetabek.

Editor: Daryono
Tangkapan layar Youtube Sekretariat Presiden
Presiden Jokowi | Presiden Jokowi memberikan arahan jangka pendek dan menengah untuk mengatasi polusi udara yang terjadi di Jabodetabek. 

"Saya kira bulan ini LRT segera dioperasionalkan, MRT juga sudah beroperasi, kemudian kereta cepat bulan depan juga sudah beroperasi dan juga percepatan elektrifikasi kendaraan umum dengan bantuan pemerintah,” ungkap Jokowi.

Baca juga: Bos PLN Juga Ajak Masyarakat Gunakan Kendaraan Listrik untuk Turunkan Polusi Udara

Untuk jangka panjang, Jokowi menekankan pentingnya penguatan aksi mitigasi dan adaptasi pada perubahan iklim.

Serta perlu adanya pengawasan sektor industri dan pembangkit listrik di kawasan Jabodetabek.

Terakhir, Jokowi menegaskan pentingnya edukasi publik terhadap masyarakat luas terkait upaya pengurangan polusi udara ini.

“Yang terakhir, mengedukasi publik yang seluas-luasnya,” pungkasnya.

Baca juga: Menhub: Kendaraan Berbahan Bakar Bensin Sumbang Polusi Lebih dari 50 Persen

Menteri LHK: Uji Emisi Kendaraan Jadi Cara Cepat Atasi Polusi Udara

Suasana gedung-gedung bertingkat yang tertutup oleh kabut polusi di kawasan Rasuna Said, Jakarta Pusat, Rabu  (26/7/2023). Berdasarkan data IQAir pukul 19.00 WIB, Jakarta tercatat menjadi kota dengan kualitas udara dan polusi terburuk di dunia dengan nilai indeks 155 atau masuk kategori tidak sehat. Tribunnews/Jeprima
Ilustrasi Polusi Udara di Jabodetabek|Suasana gedung-gedung bertingkat yang tertutup oleh kabut polusi di kawasan Rasuna Said, Jakarta Pusat, Rabu (26/7/2023). Berdasarkan data IQAir pukul 19.00 WIB, Jakarta tercatat menjadi kota dengan kualitas udara dan polusi terburuk di dunia dengan nilai indeks 155 atau masuk kategori tidak sehat. Tribunnews/Jeprima (Tribunnews/JEPRIMA)

Menteri Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) Siti Nurbaya menyebut bahwa uji emisi kendaraan merupakan cara efektif dan efisien untuk mengatasi polusi udara yang memburuk akhir-akhir ini.

Sayangnya ujar Siti, kesadaran di masyarakat khususnya di DKI Jakarta untuk melakukan uji emisi kendaraan sangat rendah.

Tercatat kata dia, kesadaran uji emisi antara 3 persen sampai 10 persen di Jakarta.

"Jakarta Pusat hanya 3,86 persen Jakarta Utara 10,69 persen," kata dia dalam konferensi pers di Jakarta, Senin (14/8/2023).

Baca juga: Bantu Kurangi Polusi di Jakarta, Menhub Ajak Masyarakat Gunakan Kendaraan Listrik

Siti Nurbaya menerangkan bahwa uji emisi merupakan cara yang memaksa pemilik kendaraan untuk melakukan inspeksi dan perawatan terhadap kendaraannya sendiri.

"Jadi uji emisi ini merupakan langkah yang sangat cepat dan perlu dilakukan dan hasilnya akan segera dirasakan," jelas dia.

Menurut menteri dari Partai NasDem ini, Presiden Joko Widodo atau Jokowi telah meminta langkah cepat dalam menghadapi kualitas udara yang buruk ini.

KLHK pun mengusulkan untuk segera melakukan pelaksanaan razia uji emisi untuk kepatuhan uji emisi kendaraan bermotor.

"Jadi kalau kita mulai dari DKI dulu saja atau Jabodetabek. Nanti kalau udah baik semua akan dilakukan kemudian semua KL dan Pemda wajib untuk memberlakukan kewajiban uji emisi bagi semua kendaraan bermotor yang masuk fasilitas perkantoran KL dan Pemda," ungkap dia.

Baca juga: Kendaraan Berbahan Bakar Bensin Sumbang 57 Persen Polusi Udara di Ibu Kota

Halaman
123
Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved