Selasa, 30 September 2025

Alasan Pria di Tangerang Simpan Jasad Bayi di Kulkas: Tak Punya Biaya Pemakaman, Inspirasi dari RS

Seorang pria menyimpan jasad bayinya di kulkas karena mengaku tidak punya uang untuk biaya pemakaman, terinsipirasi dari lemari pendingin mayat di RS.

Penulis: Rifqah
Tangkap layar kanal YouTube tvOneNews, Freepik
Foto jasad bayi yang disimpan dalam kulkas oleh ayahnya di Kota Tangerang, Banten (kiri) dan ilustrasi bayi (kanan) - Seorang pria menyimpan jasad bayinya di kulkas karena mengaku tidak punya uang untuk biaya pemakaman, terinsipirasi dari lemari pendingin mayat di RS. 

TRIBUNNEWS.COM - Seorang pria di Kecamatan Ciledug, Tangerang, berinisial S (30) menyimpan jasad bayinya di dalam kulkas.

Hal tersebut, dikatakan S karena dirinya tidak mempunyai uang untuk biaya pemakaman anaknya tersebut.

Darah dagingnya itu meninggal di dalam kandungan sang istri berinisial AA, usai dilahirkan pada Minggu (2/7/2023).

Kemudian, karena tidak mempunyai uang untuk pemakaman, jasad bayinya itu disimpan di dalam freezer kulkas.

Setelah dua hari, jasad bayi tersebut diketahui oleh warga sekitar dan ditemukan dalam keadaan membeku.

Jasad bayi itu kemudian dimakamkan di TPU Selapajang pada Selasa (4/7/2023) pukul 11.00 WIB.

S adalah penghuni sebuah rumah kontrakan di Jalan Tanah Seraturs, RT 03 RW 05, Kecamatan Ciledug, Kota Tangerang, Provinsi Banten.

Baca juga: Ayah di Tangerang Simpan Jasad Bayi di Kulkas, Polisi Dalami Unsur Pidana dan Periksa Sejumlah Saksi

S Terinspirasi Simpan Jasad Bayi di Kulkas dari Rumah Sakit

S mengaku bahwa dirinya terinspirasi menyimpan jasad bayinya di kulkas dari lemari penyimpanan jenazah di rumah sakit. (RS)

Di rumah sakit, S melihat pihak rumah sakit menyimpan jenazah di lemari pendingin.

"Dia (S) lihat di RS (jasad anaknya), 'Kok simpannya di freezer'. Jadi dia (S) sambil mau makamkan (bayinya) itu sambil urus keterangan kematian termasuk urus anaknya," jelas Kapolres Metro Tangerang Kota, Kombes Pol Zain Dwi Nugroho, dikutip dari TribunJakarta.com.

Zain juga mengatakan, pada saat itu, S sedang dalam kondisi kalut atau kacau pikirannya.

Dikarenakan sang istri masih dirawat di rumah sakit dan hanya ditemani oleh dua anaknya yang masih balita.

"Memang pada saat itu, dia (S) kalut ya, kalut karena istrinya dirawat, kemudian anaknya masih di rumah sakit."

"Kemudian dia bawa mayat bayinya ke rumah," ungkap Zain, Rabu.

Awalnya Dilaporkan oleh Warga

Dikutip dari Instagram @infotangerang_, penemuan jasad bayi dalam kulkas tersebut awalnya dilaporkan oleh warga ke aparat Kelurahan Sudirman Jaya.

Hal tersebut dibenarkan oleh Camat Ciledug, Marwan.

"Ada yang lapor ke kelurahan kalau ada (warga) yang meninggal di RT 03 RW 12,” ujarnya, dikutip dari TribunTangerang.com.

Setelah menerima laporan dari warga tersebut, petugas Kelurahan Sudirman Jaya langsung menuju lokasi dan dikejutkan dengan kondisi mayat bayi yang disimpan di freezer.

Baca juga: Populer Regional: Misteri Hilangnya Pengantin Baru di Bogor - Ayah Simpan Jasad Bayinya di Kulkas

"Staf kelurahan mendatangi lah ke rumah tersebut dan ternyata bayinya ada di dalam freezer kulkas," ujarnya.

Dikatakan Marwan, saat itu petugas Kelurahan juga langsung meminta keterangan dari S.

Pria tersebut kemudian memberi penjelasan bahwa bayinya meninggal dalam kandungan.

“Ibunya pun sampai sekarang masih berada di rumah sakit,” ujar Marwan.

S dan Keluarganya Tinggal di Kontrakan Sederhana

Foto bayi - Seorang pria menyimpan jasad bayinya di kulkas karena mengaku tidak punya uang untuk biaya pemakaman, terinsipirasi dari lemari pendingin mayat di RS.
Foto bayi - Seorang pria menyimpan jasad bayinya di kulkas karena mengaku tidak punya uang untuk biaya pemakaman, terinsipirasi dari lemari pendingin mayat di RS. (Tangkap layar kanal YouTube tvOneNews)

Tempat tinggal S dan istrinya yang berada di di Jalan Tanah Seraturs, RT 03 RW 05, Kecamatan Ciledug, Kota Tangerang, Provinsi Banten terapit oleh beberapa rumah dan ruko-ruko di pinggir jalan.

Berdasarkan penelusuran Kompas.com, di sana, terdapat lima kamar kos yang saling berhadapan. Di sisi kiri ada tiga petak kamar kos, sedangkan di sisi kanan ada dua petak kamar kos.

Lalu, kamar kos yang ditempati oleh S bersama istrinya itu berada di nomor 2. Namun, S dan istrinya sedang tak ada di tempat karena istri S masih dalam perawatan di rumah sakit pascamelahirkan.

Saat ditelusuri, lorong di rumah kos itu terdapat beberapa barang rumah tangga, meliputi ember, sapu, selang, jas hujan, beberapa potong pakaian dan sejumlah sampah berserakan di lantai.

Baca juga: Ayah di Tangerang Simpan Jasad Bayi di Kulkas, Polisi Dalami Unsur Pidana dan Periksa Sejumlah Saksi

Kondisi itu membuat deretan kamar kos itu seakan-akan seperti tak terurus dan lantai di sana terlihat kotor bahkan bau menyengat pun tercium.

Untuk selebihnya, tak ada aktivitas yang menonjol di rumah kos tersebut.

Dari lima kamar kos itu, hanya ada satu kamar nomor lima yang lampunya menyala, sedangkan yang lainnya dalam keadaan mati.

Triyono, tetangga S mengaku tak begitu mengenal S beserta istrinya, AA, karena mereka tak pernah bersosialisasi dengan warga.

"Kalau nama saya enggak tahu, tapi cuma lihat sekilas lagi di jalan saya sering lihat istrinya. Kalau yang ayahnya (S) saya enggak pernah lihat dan namanya juga enggak tahu," ucap Triyono kepada Kompas.com di lokasi.

"Terus kalau untuk komunikasi ngobrol itu enggak pernah sama saya, tapi enggak tau kalau sama yang lain," tambah dia.

(Tribunnews.com/Rifqah) (TribunJakarta.com/Rr Dewi Kartika H) (TribunTangerang.com/Budi Sam Law Malau)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan