Lebih dari 1 Dekade Ditutup, Pejalan Kaki Kini Bisa Gunakan Trotoar di Depan Kedubes AS
Pemerintah Provinsi DKI Jakarta melakukan pembongkaran tersebut dengan sinergi Kementerian Luar Negeri (Kemlu) RI dan Kedubes AS.
Apreasi Pejalan Kaki
Apresiasi datang dari Ketua Koalisi Pejalan Kaki Alfred Sitorus.
Pasalnya trotoar yang ditutup dengan blokade itu telah ditutup lebih dari 1 dekade.
Alfred sendiri mengaku telah memprotes hal itu sejak masa kepemimpinan Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo.
Namun karena alasan keamanan, trotoar depan kedubes AS ditutup puluhan tahun.
"Dari 2014 jaman pak Jokowi jadi gubernur kami protes. Lebih 1 dekade itu, jadi merdeka itu dibuka," ujarnya saat dihubungi Tribunnews.com, Senin (12/6/2023).
Alfred pun menjajal trotoar yang dibuka tersebut pada Minggu pagi.
Ia pun mengapresiasi kedubes AS yang mengembalikan fungsi trotoar untuk pejalan kaki.
"Itu kan fasilitas publik bagian dari wujud kota ini agar meminimalisir risiko kecelakaan pejalan kaki," ujarnya.
Alfred yang melintas di depan Kedubes mengatakan, aparat keamanan yang berjaga pun humanis.
Tidak seperti dulu, aparat keamanan yang berjaga sering kali menegur dengan keras siapapun yang mencoba mendekat wilayah kedubes AS.
"Tidak sesangar dulu, cukup humanis. Sehingga saat menegur publik bisa respek ke kedubes AS," ungkap dia.
Dirinya berharap kedepan, fungsi trotoar di titik-titik lain bisa berfungsi normal.
"Agar bisa diakses semua. Depan rumah dinas Dubes AS di senopati juga dibarrier. Depan istana medan merdeka utara gak bisa dikases karena istana harus steril. Padahal kalau kita jalan-jalan ke White House, kita bisa pegang pagarnya," ungkap Alfred.
Pihaknya pun mencatat tahun ini ada 10 titik trotoar yang masih dihalangi oleh kebijakan pengamanan, termasuk rumah dinas Wakil Presiden di Sunda Kelapa, Menteng Jakarta.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.