Sekeluarga Tewas di Jakarta Barat
Fakta Baru Satu Keluarga Tewas di Kalideres: Meninggal sejak 6 Bulan lalu hingga Ada Saksi Baru
Polisi temukan fakta lainnya terkait kasus satu keluarga tewas di Kalideres. Diperoleh dari keterangan saksi baru hingga pegawai koperasi
Tim ahli digital forensik yang memeriksa ponsel tersebut menemukan pesan komunikasi satu arah dari ponsel pertama ke ponsel kedua.
Pesan yang ditemukan mengandung banyak kata-kata yang bersifat negatif.
"Jadi banyak sekali kata-kata berisi tentang emosi yan bersifat negatif, yang saat ini sedang didalami oleh pihak psikologi forensik," ujar Hengki, dikutip dari Kompas.com.
Diperlakukan Selayaknya Manusia Hidup
Mengutip dari WartaKotalive.com , dua korban yang sudah meninggal sejak 13 Mei 2022 tersebut masih diperlakukan bak manusia hidup.
Keterangan tersebut diperoleh Hengki dari kesaksian pegawai koperasi simpan pinjam yang datang ke rumah korban.
Dian Fabbyana, sang anak yang saat itu masih hidup memberikan susu hingga menyisiri rambut sang ibu yang sudah meninggal, Reni Margareta.
Namun, hal tersebut dibantah oleh Dian Fabbyana.
Dian mengatakan jika ibunya masih hidup, karena itu dia masih memberikan susu dan menyisi rambut sang ibu.
"Saat pegawai koperasi di dalam kamar menyampaikan bahwa ibunya sudah jadi mayat, Dian jawab ibu saya masih hidup, tiap hari saya berikan minum susu, sambil disisir dan rambutnya rontok semua," kata Kombes Hengki Haryadi.
2 Saksi Baru Diperiksa
Sebelumnya, terungkap bahwa Rudiyanto Gunawan dan Reni Margareta masih mempunyai dua anak lagi selain Dian Febbyana.
Namun, hal tersebut merupakan sebuah kekeliruan.
Dikutip dari Tribunjakarta.com, polisi memberikan klarifikasi jika dua orang saksi tersebut bukanlah anak dari Rudiyanto Gunawan dan Reni Margareta.
"Ini sebenarnya keliru wartawan," kata Endra Zulpan, Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol kepada wartawan, Minggu (20/11/2022).
Baca juga: Kapolda Metro Jaya Minta Kasus Kalideres Diselesaikan dengan Metode Scientific Crime Investigation