Fakta-Fakta Aksi 411, Tokoh yang Hadir hingga Shalat Magrib di Tengah Guyuran Hujan
Fakta-fakta demonstasi bertajuk Aksi Bela Rakyat (AKBAR) 411 di kawasan Patung Kuda, Jakarta Pusat, Jumat (04/11/2022).
TRIBUNNEWS.COM - Berikut ini fakta-fakta demonstasi bertajuk Aksi Bela Rakyat (AKBAR) 411 di kawasan Patung Kuda, Jakarta Pusat, Jumat (04/11/2022).
Aksi 411 ini digelar oleh Gerakan Nasional Pembela Rakyat (GNPR) beserta sejumlah ormas.
Sejumlah tokoh tampak hadir dalam aksi 411 ini mulai dari menantu Rizieq Shihab hingga Refly Harun.
Di tengah berlangsungnya aksi, hujan sempat mengguyur.
Selain itu, ada seorang provokator diamankan.
Baca juga: KSP Nilai Tuntutan Jokowi Mundur dari Massa Aksi 411 Tidak Berdasar
Dihimpun Tribunnews.com, berikut ini fakta-fakta dari aksi 411 hari ini:
1. Long March dari Masjid Istiqlal
Massa 411 memulai aksinya dengan melakukan long march dari Masjid Istiqlal menuju kawasan Bundaran Patung Kuda.
Long march dimulai setelah shalat Jumat.
Diberitakan Tribunnews.com. dalam long march ini, tampak sejumlah spanduk yang dibawa dalam aksi yang di antaranya berisi tuntutan agar Presiden Jokowi mundur.

Polisi pun terlihat melakukan penjagaan atas aksi yang digelar.
Massa kemudian tiba di kawasan Patung Kuda sekira pukul 14.00 WIB.
2. Refly Harun hingga menantu Rizieq Shihab terlihat ikuti aksi
Tampak sejumlah tokoh hadir dalam aksi 411.
Di antaranya ada menantu mantan pentolan FPI Rizieq Shihab, yakni Habib Hanif Alatas.
Tak hanya itu, tampak pula mantan anggota Tentara Nasional Indonesia (TNI), Ruslan Buton yang beberapa waktu lalu menjadi sorotan karena menulis surat agar Presiden Jokowi mundur.
Adapula pakar tata negara, Refly Harun.

Baca juga: Pakai Kaca Mata Hitam dan Bertopi, Refly Harun Ikut Aksi 411 Minta Presiden Jokowi Mundur
Dalam aksi itu, menantu Rizieq Shihab sempat menyampaikan orasi.
"Tuntunan kita jelas untuk kepentingan rakyat. Pada tiga aksi demo sebelumnya tuntutan kita ada tiga hal pertama turunkan harga BBM," kata Habib Hanif Alatas di atas mobil komando, Jakarta Pusat, Jumat (4/11/2022).
Kemudian dikatakannya tuntunan yang kedua turunkan harga-harga kebutuhan pokok. Lalu yang ketiga tetapkan hukum dengan adil.
Selanjutnya Habib Hanif Alatas mengaku dalam aksi ini mereka meminta Jokowi untuk mundur dari jabatannya.
3. Diguyur hujan
Di tengah aksi 411 yang masih berlangsung, hujan mengguyur kawasan Patung Kuda pada pukul 17.00 WIB.
Hujan tak menyurutkan aksi 411.
Hujan juga masih mengguyur hingga tiba waktu Magrib.
Massa aksi 411 menggelar Salat Magrib di tengah guyuran hujan sekira pukul 18.00 WIB.
Berdasarkan pantuan Tribunnews.com, sejumlah massa aksi yang menjadi makmum salat, mereka melaksanakan ibadah hanya beralaskan aspal jalanan sebagai pijakan mereka untuk sujud.

Sementara untuk posisi imam, alas yang digunakan yakni kardus bekas yang diduga ditemukan di sekitar lokasi aksi di kawasan Patung Kuda.
Terlihat, mulai dari pakaian, celana hingga sepatu yang mereka kenakan pun tak luput dari terpaan air hujan sehingga membuat mereka basah kuyup.
Pelaksanaan salat magrib itu pun dilakukan pada beberapa titik di sekitar lokasi jalannya aksi.
Dengan penampakan hampir serupa, mereka terlihat khusyuk menjalankan salah satu kewajiban umat muslim itu.
4. Seorang provokator diamankan
Aksi 411 sempat diwarnai diamankannya seorang provokator hingga nyaris terjadi kericuhan.
Hal itu terjadi saat hujan telah mengguyur sekitar pukul 17.00 WIB.
Tak berselang lama, panitia aksi pun mengamankan sang provokator.
"Sudah diamankan provokatornya. Kembali ke posisi masing-masing," teriak orator aksi dari atas mobil komando utama.
Adanya provokator itu dibenarkan oleh Kapolres Metro Jakarta Pusat, Kombes Komarudin.
Setelah didalami oleh pihaknya, provokasi ini terjadi akibat kesalahan di dalam pihak internal massa aksi.
"Tadi memang diduga ada provokator namun setelah kami dalami dan kita cek langsung ternyata hanya salah paham di kalangan mereka, antar mereka sendiri," ujar Komarudin kepada awak media, Jumat (04/11/2022), sebagaimana diberitakan Tribunnews.com.
"Jadi bukan orang dari luar, sudah kita pastikan bahwa itu bukan orang dari luar hanya salah komunikasi saja," tambahnya.
Baca juga: Diguyur Hujan Deras, Massa Aksi 411 Tunaikan Salat Magrib Beralaskan Aspal Jalan
Dijelaskan lebih lanjut oleh Komarudin, kesalahpahaman ini disebabkan karena adanya massa aksi yang hendak pulang lebih cepat, tapi di satu sisi ada massa lainnya yang masih hendak bertahan.
"Tadi ada di antara mereka mungkin yang sebagian ingin mengajak pulang ya, itu yang sempat kami dengar sedikit, namun ada sebagian lagi yang mengatakan suruh bertahan," jelas Komarudin.
5. Massa membubarkan diri selepas magrib
Selepas menunaikan shalat Magrib, massa aksi 411 akhirnya membubarkan diri.
Meski demikian, sebelumnya sempat terjadi gesekan dengan kepolisian.
Hal itu lantaran pihak kepolisian menyalakan spiker yang memicu kemarahan massa aksi GNPR.
Setelah pihak kepolisian mematikan spiker massa aksi kembali tenang.

Kemudian pukul 18.30 WIB, massa aksi membubarkan diri dari kawasan Bundaran Patung Kuda.
Massa membubarkan diri dengan tertib.
Pihak kepolisian melalui spiker suara mengucapkan terima kepada masa aksi karena sudah berdemo dengan tertib.
"Terima kasih demonstrasinya tertib. Semoga saudara-saudara sekalian sampai dengan selamat ke rumah masing-masing," kata pihak kepolisian dari pengeras suara.
Baca juga: Menantu Rizieq Shihab Sebut Aksi GNPR 411 untuk Bela Kepentingan Rakyat, Ini Tiga Tuntutannya
(Tribunnews.com/Daryono/Fahmi Ramadhan/Ashri Fadilla/Rahmat W. Nugraha)