Senin, 6 Oktober 2025

Gangguan Ginjal

40 Anak di Jakarta Meninggal Akibat Gangguan Ginjal Akut, Pj Gubernur DKI Tinjau Faskes

Penjabat (Pj) Gubernur DKI Heru Budi Hartono mengatakan akan meninjau fasilitas kesehatan (faskes) di Jakarta.

Editor: Hasanudin Aco
Tribunnews.com/Ibriza Fasti Ifhami
Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono melakukan pantauan di posko pelayanan aduan masyarakat, di Balai Kota, Gambir, Jakarta Pusat. 

Dari total 71 kasus penyakit ginjal akut yang ditemukan di ibu kota, sebanyak 60 kasus atau 85 persen terjadi pada balita dan 11 kasus lainnya atau 15 persen pada anak usia 5-18 tahun.

"Dari 71 kasus tadi, sebanyak 35 anak berdomisili di DKI Jakarta. Kemudian 9 dari Banten, Jawa Barat ada 16 kasus, dan 7 kasus di Bodetabek (Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi)," ujarnya.

Penyakit ginjal akut pada anak ini pertama kali dilaporkan pada Maret 2022 lalu.

Kemudian, jumlah kasus terus bertambah setiap bulannya hingga mencapai puncaknya pada Oktober ini dengan jumlah temuan mencapai 31 kasus.

"Kenapa lok meningkat? Karena memang informasinya sudah lengkap. IDAI (Ikatan Dokter Anak Indonesia) sudah mengeluarkan edaran, Kemenkes juga keluarkan edaran," tuturnya.

"Kemudian kami sosialisasi sehingga rumah sakit yang sempat merawat dan sedang merawat langsung melaporkan kepada kami," sambungnya.

Sebelumnya, Pakar Epidemiologi mengingatkan kemudahan akses layanan kesehatan pasien gagal ginjal akut pada Anak.

Epidemiolog Universitas Grifith Australia, Dicky Budiman mengatakan selain penyiapan rumah sakit rujukan, pemerintah perlu memerhatikan koordinasi dan optimalisasi di sumber daya kesehatan.

"Kasus gagal ginjal akut bukan kasus yang biasa. Karena dia memerlukan level treatment atau fasilitas yang tidak biasa dan tidak ada di level puskesmas. Tidak semua pemerintah daerah mempunyai punya itu,” ungkapnya kepada Tribunnews.com, Kamis (20/10/2022).

Beberapa alat dan fasilitas yang dibutuhkan dalam penanganan gangguan ginjal, di antaranya seperti hemodialisis atau mesin pencuci darah hingga dokter bedah untuk anak.

Sayangnya, tidak semua layanan dan alat tersebut tersedia di daerah.

Sumber: Tribunnews.com/Tribun Jakarta

Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved