Minggu, 5 Oktober 2025

Produsen Air Mineral Diminta Mulai Pikirkan untuk Tak Lagi Produksi Produk Air Mineral Ukuran Kecil

Produsen diminta mulai memikirkan untuk tidak lagi memproduksi produk air mineral yang ukurannya kecil.

Editor: Dewi Agustina
TribunnewsBogor.com
Talkshow Ciliwung Milik Kita yang digelar TribunnewsBogor, Selasa (4/10/2022). GAPPMI meminta produsen harus mulai memikirkan untuk tidak lagi memproduksi produk air mineral yang ukurannya kecil. 

TRIBUNNEWS.COM, BOGOR - Gabungan Produsen Makanan Minuman Indonesia (GAPMMI) berharap kepada para produsen untuk mulai memikirkan persoalan sampah plastik.

Hal ini diungkapkan perwakilan GAPMMI, Idham Arsyad menanggapi banyaknya sampah plastik yang ditemukan di bantaran Sungai Ciliwung.

Baca juga: Lakukan Aksi Memungut Sampah, Tribun Network Ajak Masyarakat Peduli Kebersihan Area Kali Ciliwung

Saat menjadi pembicara talkshow 'Ciliwung Milik Kita' yang digelar TribunnewsBogor, Selasa (4/10/2022), Idham Arsyad mengatakan produsen harus mulai memikirkan untuk tidak lagi memproduksi produk air mineral yang ukurannya kecil.

Produsen bisa lebih memilih dalam pembelian dan penggunaannya.

"Botol air mineral yang kecil itu harus face out, minimal itu nanti harus 1 liter itu agar tidak banyak tercecer," ujarnya.

Ciliwung Milik Kita yang digelar TribunnewsBogor, Selasa (4/10/2022). GAPPMI meminta produsen harus mulai memikirkan untuk tidak lagi memproduksi produk air mineral yang ukurannya kecil.
Ciliwung Milik Kita yang digelar TribunnewsBogor, Selasa (4/10/2022). GAPPMI meminta produsen harus mulai memikirkan untuk tidak lagi memproduksi produk air mineral yang ukurannya kecil. (TribunnewsBogor.com)

Meskin demikian kata Idham Arsyad, dengan situasi seperti ini, pihaknya masih terikat dengan regulasi.

"Sejauh ini di GAPMMI ada 400 anggota, sekitar 20 anggota kita sudah ada yang menyusun peta jalan pengurangan sampah," katanya.

Dari GAPMMI salah satu upaya pengurangan sampah plastik yang sudah dilakukan adalah dengan mengumpulkan sampah-sampah dari gerega-gereja yang berada di wilayah kota dan Kabupaten Bogor.

Sampah-sampah plastik yang dikumpulkan itu nantinya akan didaur ulang.

"Diskusi soal sampah plastik ini cukup bagus, mungkin nanti bisa digelar lagi, nanti bisa dihadirkan juga pengusaha daur ulang," ujar Idham Arsyad.

Baca juga: Kolaborasi PAM Jaya dengan GCB Hasilkan Air Sungai Ciliwung Jadi Bahan Baku Air Bersih

Pemadam Kebakaran

Di tempat yang sama, Wali Kota Bogor, Bima Arya menjelaskan bahwa pemerintah Kota Bogor sesungguhnya sudah punya pondasi yang kuat dalam mengatasi sampah di aliran Sungai Ciliwung.

"Ini sudah dilakukan sejak pemerintahan sebelumnya, bersama komunitas komunitas peduli lingkungan Ciliwung, itu modal utama kita," ujarnya.

Akan tetapi, pihaknya tidak bisa setiap hari bekerja terus menerus hingga titik darah penghabisan.

"Tapi kita ga bisa setiap hari teman-teman ini jadi pemadam kebakaran, kasian, makanya kita buat satgas Ciliwung itu dibuat pada Oktober 2018, nah ini ujung tombak kita," terangnya.

Dalam hal ini juga, kata Bima Arya terdapat anggaran tersendiri dari APBD yang dikhususkan untuk hal tersebut.

Ciliwung Milik Kita yang digelar TribunnewsBogor, Selasa (4/10/2022). GAPPMI meminta produsen harus mulai memikirkan untuk tidak lagi memproduksi produk air mineral yang ukurannya kecil.
Ciliwung Milik Kita yang digelar TribunnewsBogor, Selasa (4/10/2022). GAPPMI meminta produsen harus mulai memikirkan untuk tidak lagi memproduksi produk air mineral yang ukurannya kecil. (TribunnewsBogor.com)

Lalu, langkah-langkah yang suspen untuk penanganan hal ini menjadikan sampah plastik itu menjadi sebuah progres.

"Kita lihat salah satu persoalan utama kenapa Jakarta banjir, ya karena penanganan dari hulu ke hilirnya tidak terintegrasi," katanya.

Sebagai contoh, kata Bima Arya bila melihat adanya banjir di Situ Duit dan Rawa Bebek, yang di mana disana terlihat banyaknya sampah sterofoam, hal itu berasal dari hulunya.

Pemerintah Kota Bogor saat ini sudah berupaya untuk mengedukasi kepada khalayak, guna mengurangi sampah plastik tersebut.

Bima Arya memaparkan bahwa pihaknya juga mempelajari langkah-langkah yang dilakukan pemerintah Banjarmasin, yang di mana sampah plastik itu di retail.

"Kita tiru itu kita lakukan sosialisasi, akhirnya bisa menerima di 2022 ini kita sudah coba lakukan di pasar tradisional, data menunjukkan timbulan sampahnya mengurang sekitar 1,6 persen atau 1,2 ton plastiknya berkurang," paparnya.

Bahkan, pada tahun ini Pemerintah Kota Bogor bekerja sama dengan sejumlah penggiat lingkungan guna mengurangi sampah plastik yang nantinyabakan dijadikan sebagai paving blok.

Tetapi hal tersebut, kata Bima Arya membutuhkan konsisten dan keteladanan dalam menjalankannya.

Masalah Utama

Sementara itu, relawan Komunitas Peduli Ciliwung, Suparno Jumar mengungkapkan bahwa setiap harinya masyarakat yang berada di bantaran Sungai Ciliwung selalu mencari inti dari permasalahan sampah yang berada di Sungai tersebut.

"Tiap hari itu di bantaran sungai, mereka masyarakat mencari solusi dari masalah-masalah yang ada di bantaran sungai, kemudian cara penanganannya adalah mungutin sampah seperti apa yang dilakukan KPC akhir pekan," katanya.

Ia juga mengaku, sampah yang berada di Sungai Ciliwung saat ini masih terbilang banyak, dikarenakan teman-teman KPC yang menyaksikannya langsung.

Namun di Kota Bogor ini, kata Suparno Jumar tugas utamanya untuk Sungai Ciliwung ini sudah dirawat atau diperhatikan, tetapi hal tersebut masih terbilang kurang.

Bahkan, di Sungai Ciliwung ini juga ditenukan berbagai macam jenis sampah plastik, seperti plastik jenis PT yaitu gelas minuman air mineral, atau botol minuman air mineral.

Selain itu, ada juga jenis-jenis lainnya seperti sedotan, kresek hingga benda-benda berbahan plastik lainnya.

Menurutnya, hal tersebut masih belum ditemukan secara pasti penyebabnya, yang dimaksud harus dituntaskan dari hulunya agar sampah-sampah tersebut berkurang bahkan tidak kembali berada di Sungai Ciliwung.

"Sampah plastik memang masih terus banyak, karena kami lihat pengelolaan sungai ini tidak bisa parsial, artinya kota Bogor sudah bersemangat, harusnya semangat ini di hulu juga dilakukan," pungkasnya.(Reynaldi Adrian Pamungkas/Rahmat Hidayat)

Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved