Riwayat Sesar Baribis Aktif hingga Jakarta Terancam Gempa, BMKG: Ini Patut Diwaspadai
Sesar Baribis merupakan sesar aktif yang bisa memicu terjadinya aktivitas gempa di daerah Jakarta dan sekitarnya.
Jakarta, 22 Januari 1780: Gempa magnitudo 7,0
Cirebon, 16 November 1847: Gempa magnitudo 7,0
Baca juga: Apa Itu Sesar Baribis? BMKG: Patut Diwaspadai, Jakarta Berpotensi Gempa
Dampak Sesar Baribis
Jalur sesar tersebut memiliki potensi gempa yang cukup siginifikan.
Hal tersebut disampaikan oleh Koordinator Bidang Mitigasi Gempa Bumi dan Tsunami BMKG, Daryono.
"Tentu saja dengan keberadaan jalur sesar aktif ini maka berpotensi terjadi gempa. [...] Hasil kajian menunjukkan adanya tingkat kompresi yang tinggi, diduga terkait dengan area yang terkunci. Ini yang patut diwaspadai," ujar Daryono, Jumat (24/6/2022), dikutip dari Kompas.com.
Daryono menjelaskan, struktur Sesar Baribis diperkirakan memiliki panjang sekitar 100 kilometer.
Jalur Sesar Baribis terbagi ke dalam beberapa segmen yang panjangnya bervariasi.
Beberapa segmen itu adalah segmen Jakarta yang terbentang di sisi selatan Jakarta, lalu di sebelah timur ada segmen Bekasi-Purkawarta.
Ia membenarkan bahwa Jakarta berpotensi dilanda gempa.
Baca juga: Apa Itu Sesar Baribis? BMKG: Patut Diwaspadai, Jakarta Berpotensi Gempa
Berdasarkan catatan BMKG, aktivitas gempa kerak dangkal akibat sesar aktif berkekuatan kecil pun dapat memicu kerusakan.
BMKG memiliki catatan gempa kecil dengan magnitudo 4,5 mampu menimbulkan kerusakan karena hiposenternya dangkal sehingga episenternya dekat dengan permukaan.
"Penting menerapkan upaya mitigasi yang nyata atau konkret di wilayah Jakarta, Bogor, Tangerang, Bekasi, Karawang, Purwakarta dan sekitarnya yaitu dengan mewujudkan bangunan tahan gempa dengan struktur yang kuat serta perencanaan tata ruang berbasis risiko gempa yang mengacu pada peta mikrozonasi bahaya gempa dalam skala detil". sambungnya.
Seluruh lapisan masyarakat juga perlu memahami keterampilan menyelamatkan diri saat gempa terjadi.
Perlu ada edukasi masif dan latihan evakuasi yang berkelanjutan. (Kompas.com/Tribunnews.com)